Pasar China Terguncang Corona, IHSG Masih Net Foreign Buy
A
A
A
JAKARTA - Analis pasar modal dari Bina Artha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan kasus virus corona berimbas negatif, bukan hanya terhadap perekonomian China, juga negara-negara lain yang terjangkit. Membuat para investor global saat ini sangat berhati-hati berinvestasi di pasar modal.
"Tentunya para investor akan merasa khawatir untuk berani berinvestasi pada emiten yang bersifat high risk dan high return," ungkap Nafan kepada SINDOnews di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Selain berimbas pada pasar, lanjut ia, selama belum ditemukan obat atau vaksin dalam jangka panjang, perekonomian global akan ikut terancam.
"Mirip dengan kasus merebaknya virus SARS dan flu burung, kinerja indeks pertumbuhan pasar saham pun ikut terhambat," ujar Nafan.
Sejauh ini, ia memantau bahwa IHSG masih mengalami net foreign buy. "Berarti selama pasar China, Taiwan, maupun Korea sedang memperingati hari raya Imlek, maka capital inflow akan mengalir ke pasar modal Indonesia," terang Nafan.
Untuk memberikan katalis positif di pasar, Nafan menyarankan agar WHO dan organisasi-organisasi maupun instansi kesehatan lainnya perlu menemukan vaksin atau obat untuk mengatasi penyebaran coronavirus secepatnya.
"Saya mengapresiasi upaya preventif pemerintah Indonesia untuk mencegah penyebaran virus corona, sejauh ini masih belum ada pasien yang terdiagnosa positif terkena virus itu," tuturnya.
"Tentunya para investor akan merasa khawatir untuk berani berinvestasi pada emiten yang bersifat high risk dan high return," ungkap Nafan kepada SINDOnews di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Selain berimbas pada pasar, lanjut ia, selama belum ditemukan obat atau vaksin dalam jangka panjang, perekonomian global akan ikut terancam.
"Mirip dengan kasus merebaknya virus SARS dan flu burung, kinerja indeks pertumbuhan pasar saham pun ikut terhambat," ujar Nafan.
Sejauh ini, ia memantau bahwa IHSG masih mengalami net foreign buy. "Berarti selama pasar China, Taiwan, maupun Korea sedang memperingati hari raya Imlek, maka capital inflow akan mengalir ke pasar modal Indonesia," terang Nafan.
Untuk memberikan katalis positif di pasar, Nafan menyarankan agar WHO dan organisasi-organisasi maupun instansi kesehatan lainnya perlu menemukan vaksin atau obat untuk mengatasi penyebaran coronavirus secepatnya.
"Saya mengapresiasi upaya preventif pemerintah Indonesia untuk mencegah penyebaran virus corona, sejauh ini masih belum ada pasien yang terdiagnosa positif terkena virus itu," tuturnya.
(ven)