Benahi BUMN, Menteri Erick Thohir: Banyak Orang Mau Saya Mundur
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku, banyak yang menginginkan dirinya lengser seiring upayanya membenahi perusahaan pelat merah. Seperti diketahui bukan hal yang mudah bagi Menteri BUMN yang baru untuk mengelola setidaknya 142 perusahaan negara di Tanah Air.
(Baca Juga: Dililit Utang Rp40 T, Erick Yakin Krakatau Steel Bisa Diselamatkan
Akan tetapi Menteri Erick menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan kinerja BUMN agar lebih sehat. Bahkan sebelumnya Ia tidak ragu apabila ada perusahaan pelat merah yang merugi atau tidak sehat, akan dilakukan penutupan atau dimerger.
"Saya maunya masalah-masalah ini selesai jangan sampai lima tahun ke depan masih ada. Atau tahun depan mungkin saya bisa saja dicabut karena banyak pihak yang mau saya mundur," ujar Menteri Erick Thohir di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
(Baca Juga: Tangani Kasus Jiwasraya dan Asabri, Erick Mengaku Sering Dapat Ancaman
Lebih lanjut Ia meminta maaf apabila menuntut banyak target dalam upaya meningkatkan kinerja BUMN yang menurutnya semata-mata agar perusahaan negara bisa naik kelas. "Saya juga mohon maaf, kalau saya sebagai pimpinan ingin punya target-target yang jelas," jelasnya.
Dia pun meminta agar peran komisaris ke depan harus aktif, tidak hanya duduk-duduk dan tidak bantu kementerian untuk mengawasi. "Tapi bukan ambil peran direksi, jangan juga. Engga boleh, kan ada tugasnya. Insyaallah, Pak Silmy (Direktur Utama Krakatau Steel) malam ini mau ke Korea, diskusi dengan posko," ungkapnya.
(Baca Juga: Dililit Utang Rp40 T, Erick Yakin Krakatau Steel Bisa Diselamatkan
Akan tetapi Menteri Erick menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan kinerja BUMN agar lebih sehat. Bahkan sebelumnya Ia tidak ragu apabila ada perusahaan pelat merah yang merugi atau tidak sehat, akan dilakukan penutupan atau dimerger.
"Saya maunya masalah-masalah ini selesai jangan sampai lima tahun ke depan masih ada. Atau tahun depan mungkin saya bisa saja dicabut karena banyak pihak yang mau saya mundur," ujar Menteri Erick Thohir di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
(Baca Juga: Tangani Kasus Jiwasraya dan Asabri, Erick Mengaku Sering Dapat Ancaman
Lebih lanjut Ia meminta maaf apabila menuntut banyak target dalam upaya meningkatkan kinerja BUMN yang menurutnya semata-mata agar perusahaan negara bisa naik kelas. "Saya juga mohon maaf, kalau saya sebagai pimpinan ingin punya target-target yang jelas," jelasnya.
Dia pun meminta agar peran komisaris ke depan harus aktif, tidak hanya duduk-duduk dan tidak bantu kementerian untuk mengawasi. "Tapi bukan ambil peran direksi, jangan juga. Engga boleh, kan ada tugasnya. Insyaallah, Pak Silmy (Direktur Utama Krakatau Steel) malam ini mau ke Korea, diskusi dengan posko," ungkapnya.
(akr)