Laba Seluruh BUMN Anjlok 77%, Erick Thohir: Gara-gara Pandemi Covid-19

Kamis, 03 Juni 2021 - 13:05 WIB
loading...
Laba Seluruh BUMN Anjlok 77%, Erick Thohir: Gara-gara Pandemi Covid-19
Kementerian BUMN mencatat, laba agregat seluruh BUMN di 2020 anjlok menjadi hanya Rp28 triliun. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa secara agregat, laba bersih BUMN pada tahun 2020 turun drastis menjadi hanya Rp28 triliun, atau anjlok 77% dibandingkan perolehan laba selama 2019 yang sebesar Rp 124 triliun. Erick menyebut penurunan laba bersih BUMN tersebut disebabkan pandemi Covid-19.

Dia menambahkan, dari sisi revenue pun tercatat penurunan dari Rp1.600 triliun menjadi Rp1.200 triliun, alias terpangkas hingga 25%. Namun, dia menjelaskan, nilai laba bersih dan penerimaan BUMN tersebut masih berupa perkiraan pemegang saham. Artinya, masih belum masuk pada tahap audit. Pengumuman hasil audit kinerja keuangan BUMN akan disampaikan pada September 2021 mendatang.



Pada tahun 2020, dividen BUMN turun. Erick mengakui pandemi Covid-19 berdampak pada bisnis BUMN. Setidaknya, 90% kinerja perusahaan negara menurun. Imbas, dividen BUMN 2020 diprediksi hanya mencapai 25% dari target.

Di sisi lain, untuk mengintegrasikan data keuangan perusahaan pelat merah, Kementerian BUMN pun sudah menyusun buku akuntansi untuk mengkonsolidasi keuangan seluruh perseroan. "Alhamdulillah sebagai laporan kepada pimpinan dan anggota Dewan, InsyaAllah di tahun ini kita pertama kali mempunya buku Kementerian BUMN secara terkonsolidasi. Nah karena itu sistem yang terintegrasi yang kita perlukan," kata dia.

Pembukuan yang dilakukan Kementerian BUMN sejalan penguatan project management office (PMO). Mantan Bos Inter Milan itu mengutarakan, nantinya semua data keuangan BUMN bisa diintegrasikan. "Karena itu, salah satunya kenapa kita ingin membangun project manajemen office ini, tidak lain supaya semua data yang ada di BUMN itu bisa menjadi satu, agar kita bisa melihat pembukuan ataupun keperluan Capex lain yang tidak diperlukan untuk di-cut. Seperti apa yang kita lakukan kemarin di PLN atau di Telkom," tuturnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)