Investasi China Meningkat di Indonesia, Ini Jawaban Luhut
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2019 kemarin, Singapura dan China menjadi negara yang paling banyak menanamkan modalnya ke Indonesia. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi China di Indonesia pada 2019 mencapai USD4,74 miliar, dengan 2.130 jumlah proyek.
Investasi dari China tersebut membuatnya menjadi negara kedua paling banyak berinvestasi di Indonesia, menggeser Jepang yang kini berada di posisi ketiga.
Meningkatnya investasi China di Indonesia, beberapa kalangan menganggap China mendominasi Indonesia. Anggapan miring tersebut dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Pemerintah berusaha menjaring lebih banyak negara untuk berinvestasi ke Indonesia. Jadi kini tidak ada lagi dominasi investasi dari satu negara. Dan banyak juga negara yang meningkatkan investasinya di Indonesia," ujarnya, Rabu (29/1/2020).
Menurut Luhut, investasi di Indonesia dari ragam negara. "Sekarang kita lihat lah, Australia masuk, Timur Tengah masuk, Jepang masuk, Amerika Serikat masuk. Jadi enggak bisa lagi dibilang didominasi oleh salah satu negara," sambungnya.
Luhut lantas mencontohkan Uni Emirat Arab yang beberapa waktu lalu, masuk berinvestasi ke Indonesia. Bahkan, kata dia, dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2020 di Davos, Swiss, beberapa negara Timur Tengah tertarik masuk berinvestasi ke Indonesia.
"Banyak negara yang mau investasi seperti pertemuan di Davos, yang mana negara-negara Timur Tengah dan Amerika mau masuk. Jadi berimbang lah," jelasnya.
Sementara itu, realisasi investasi tahun 2019 tersebut, ditopang oleh investasi langsung dari asing yang menyumbang 52,3% dari total investasi. Sedangkan investasi dari dalam negeri tercatat menyumbang 47,7% dari total investasi.
Secara rinci, dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp386,5 triliun, atau setara 125,4% dari target Rp208,3 triliun. Juga dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp423,1 triliun atau hanya setara 87,5% dari target Rp483,7 triliun.
Adapun untuk realisasi investasi kuartal IV 2019, tercatat sebesar Rp208,3 triliun. Terdiri dari capaian PMDN sebesar Rp103 triliun dan PMA sebesar Rp105,3 triliun.
Realiasi di kuartal IV 2019 tersebut naik 12% bila dibandingkan dengan periode kuartal IV 2018 yang sebesar Rp185,9 triliun. Begitu pula bila dibandingkan dengan kuartal III 2019 yang sebesar Rp205,7 triliun atau naik 1,3%.
Investasi dari China tersebut membuatnya menjadi negara kedua paling banyak berinvestasi di Indonesia, menggeser Jepang yang kini berada di posisi ketiga.
Meningkatnya investasi China di Indonesia, beberapa kalangan menganggap China mendominasi Indonesia. Anggapan miring tersebut dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Pemerintah berusaha menjaring lebih banyak negara untuk berinvestasi ke Indonesia. Jadi kini tidak ada lagi dominasi investasi dari satu negara. Dan banyak juga negara yang meningkatkan investasinya di Indonesia," ujarnya, Rabu (29/1/2020).
Menurut Luhut, investasi di Indonesia dari ragam negara. "Sekarang kita lihat lah, Australia masuk, Timur Tengah masuk, Jepang masuk, Amerika Serikat masuk. Jadi enggak bisa lagi dibilang didominasi oleh salah satu negara," sambungnya.
Luhut lantas mencontohkan Uni Emirat Arab yang beberapa waktu lalu, masuk berinvestasi ke Indonesia. Bahkan, kata dia, dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2020 di Davos, Swiss, beberapa negara Timur Tengah tertarik masuk berinvestasi ke Indonesia.
"Banyak negara yang mau investasi seperti pertemuan di Davos, yang mana negara-negara Timur Tengah dan Amerika mau masuk. Jadi berimbang lah," jelasnya.
Sementara itu, realisasi investasi tahun 2019 tersebut, ditopang oleh investasi langsung dari asing yang menyumbang 52,3% dari total investasi. Sedangkan investasi dari dalam negeri tercatat menyumbang 47,7% dari total investasi.
Secara rinci, dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp386,5 triliun, atau setara 125,4% dari target Rp208,3 triliun. Juga dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp423,1 triliun atau hanya setara 87,5% dari target Rp483,7 triliun.
Adapun untuk realisasi investasi kuartal IV 2019, tercatat sebesar Rp208,3 triliun. Terdiri dari capaian PMDN sebesar Rp103 triliun dan PMA sebesar Rp105,3 triliun.
Realiasi di kuartal IV 2019 tersebut naik 12% bila dibandingkan dengan periode kuartal IV 2018 yang sebesar Rp185,9 triliun. Begitu pula bila dibandingkan dengan kuartal III 2019 yang sebesar Rp205,7 triliun atau naik 1,3%.
(ven)