Luhut Sebut Malang Punya Daya Tarik Besar Gaet Investor
loading...
A
A
A
KOTA BATU - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membahas sejumlah potensi yang ada di tiga daerah di Malang raya, yakni Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang.
Pihaknya berharap dengan sinergi tiga pemerintah daerah di Malang raya ini, para investor dapat datang dan menanamkan modalnya di Malang raya. Hal ini dikatakannya penting untuk menjaga iklim investasi yang ada di Malang raya. "Saya percaya spirit di Malang Raya, kerukunan bisa dipelihara, sehingga suasana tenang. Dengan suasana tenang, maka orang akan datang untuk berinvestasi ke sini," ujar Luhut, saat kunjungan kerja di Kota Batu, pada Senin (26/4/2021).
Luhut menerangkan, wilayah Malang raya memiliki potensi cukup tinggi. Apalagi di Malang raya juga memiliki berbagai faktor yang mendukung, mulai adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, keberadaan perguruan tinggi yang banyak. Dimana harapannya itu bisa mengoptimalkan potensi Malang raya khususnya di bidang pertanian dan pariwisatanya.
Namun, lanjut Luhut, potensi yang dimiliki oleh tiga daerah tersebut, harus dibarengi dengan sinergitas antar kepala daerah yang ada. Menurut Luhut, sinergitas kepala daerah merupakan kunci untuk pembangunan Malang Raya. "Para wali kota, dan bupati bersinergi. Saya kira itu hal yang sangat baik, dan yang perlu kita dorong kedepan," kata Luhut.
Menurut Luhut, di wilayah Malang Raya, keberadaan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di wilayah tersebut menjadi tulang punggung perputaran ekonomi. Pelaku UMKM tersebut, harus didorong untuk tumbuh memanfaatkan platform digital. "Sinergi adalah sesuatu yang baik, dan perlu didorong kedepannya. Sementara sektor UMKM, itu merupakan tulang punggung perekonomian, dan harus dihidupkan melalui platform digital," kata Luhut.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wali Kota Malang Sutiaji, Bupati Malang M Sanusi, dan perwakilan investor di wilayah Malang Raya tersebut, ditujukan untuk pemaparan potensi yang ada di wilayah Malang Raya kepada Menko Marves. Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, diantaranya adalah pelebaran jalan Pendem-Batu, dan pembangunan kereta gantung yang merupakan mega proyek di wilayah Kota Batu.
Sementara di Kota Malang, beberapa poin yang dibahas adalah potensi pariwisata perkotaan, yang dikemas dalam konsep kampung tematik, wisata heritage, serta wisata edukasi, dan inovasi. Kunjungan wisatawan di Kota Malang selama pandemi COViD-19, anjlok 66 persen. Pada wilayah Kabupaten Malang, beberapa potensi yang dibahas antara lain adalah perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, potensi sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Salah satu kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Malang terkait potensi sektor pertanian, dan perikanan tersebut, adalah perlunya pabrik pengolahan, dan akses untuk pasar ekspor.
Pihaknya berharap dengan sinergi tiga pemerintah daerah di Malang raya ini, para investor dapat datang dan menanamkan modalnya di Malang raya. Hal ini dikatakannya penting untuk menjaga iklim investasi yang ada di Malang raya. "Saya percaya spirit di Malang Raya, kerukunan bisa dipelihara, sehingga suasana tenang. Dengan suasana tenang, maka orang akan datang untuk berinvestasi ke sini," ujar Luhut, saat kunjungan kerja di Kota Batu, pada Senin (26/4/2021).
Luhut menerangkan, wilayah Malang raya memiliki potensi cukup tinggi. Apalagi di Malang raya juga memiliki berbagai faktor yang mendukung, mulai adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, keberadaan perguruan tinggi yang banyak. Dimana harapannya itu bisa mengoptimalkan potensi Malang raya khususnya di bidang pertanian dan pariwisatanya.
Namun, lanjut Luhut, potensi yang dimiliki oleh tiga daerah tersebut, harus dibarengi dengan sinergitas antar kepala daerah yang ada. Menurut Luhut, sinergitas kepala daerah merupakan kunci untuk pembangunan Malang Raya. "Para wali kota, dan bupati bersinergi. Saya kira itu hal yang sangat baik, dan yang perlu kita dorong kedepan," kata Luhut.
Menurut Luhut, di wilayah Malang Raya, keberadaan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di wilayah tersebut menjadi tulang punggung perputaran ekonomi. Pelaku UMKM tersebut, harus didorong untuk tumbuh memanfaatkan platform digital. "Sinergi adalah sesuatu yang baik, dan perlu didorong kedepannya. Sementara sektor UMKM, itu merupakan tulang punggung perekonomian, dan harus dihidupkan melalui platform digital," kata Luhut.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wali Kota Malang Sutiaji, Bupati Malang M Sanusi, dan perwakilan investor di wilayah Malang Raya tersebut, ditujukan untuk pemaparan potensi yang ada di wilayah Malang Raya kepada Menko Marves. Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, diantaranya adalah pelebaran jalan Pendem-Batu, dan pembangunan kereta gantung yang merupakan mega proyek di wilayah Kota Batu.
Sementara di Kota Malang, beberapa poin yang dibahas adalah potensi pariwisata perkotaan, yang dikemas dalam konsep kampung tematik, wisata heritage, serta wisata edukasi, dan inovasi. Kunjungan wisatawan di Kota Malang selama pandemi COViD-19, anjlok 66 persen. Pada wilayah Kabupaten Malang, beberapa potensi yang dibahas antara lain adalah perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, potensi sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Salah satu kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Malang terkait potensi sektor pertanian, dan perikanan tersebut, adalah perlunya pabrik pengolahan, dan akses untuk pasar ekspor.
(nng)