Harga Minyak Terus Turun Akibat Virus Corona
A
A
A
TOKYO - Harga minyak dunia terus melemah imbas dari wabah virus corona dari China, dimana Komite Kesehatan China melaporkan data terbaru 170 orang meninggal dunia dan 7.711 orang terinfeksi. Wabah ini membuat ketidakpastian global sehingga menurunkan permintaan minyak.
Melansir dari Reuters, Kamis (30/1/2020), harga minyak mentah Brent International turun 35 sen atau 0,6% menjadi USD59,46 per barel pada pukul 02:25 GMT. Harga minyak acuan AS, West Texas Intermediate berkurang 30 sen atau 0,6%, menjadi USD53,03 per barel.
"Harga minyak turun karena virus corona. Sejauh ini, belum ada yang tahu seberapa buruk dampak virus corona dan kaitannya dengan permintaan minyak," tulis analis minyak Stratfor, Greg Priddy.
Wabah virus corona membuat beberapa negara menarik warganya dari Wuhan, China. Yang terbaru, Jepang melakukan penerbangan kedua untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan, tulis media NHK.
Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menggelar pertemuan pada Kamis ini, untuk mempertimbangkan apakah penyebaran virus corona saat ini harus disebut sebagai darurat global atau tidak.
Sementara itu, Amerika Serikat terus meningkatkan persediaan minyak mentahnya yang juga berdampak melemahkan garga minyal. Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan stok minyak mentah AS naik 3,5 juta barel dalam sepekan hingga 24 Januari, melebihi ekspektasi pasar.
Pasokan bensin, kata EIA, juga meningkatkan ke rekor tertinggi, dimana telah menguat selama 12 minggu berturut-turut menjadi 261,1 juta barel.
Melansir dari Reuters, Kamis (30/1/2020), harga minyak mentah Brent International turun 35 sen atau 0,6% menjadi USD59,46 per barel pada pukul 02:25 GMT. Harga minyak acuan AS, West Texas Intermediate berkurang 30 sen atau 0,6%, menjadi USD53,03 per barel.
"Harga minyak turun karena virus corona. Sejauh ini, belum ada yang tahu seberapa buruk dampak virus corona dan kaitannya dengan permintaan minyak," tulis analis minyak Stratfor, Greg Priddy.
Wabah virus corona membuat beberapa negara menarik warganya dari Wuhan, China. Yang terbaru, Jepang melakukan penerbangan kedua untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan, tulis media NHK.
Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menggelar pertemuan pada Kamis ini, untuk mempertimbangkan apakah penyebaran virus corona saat ini harus disebut sebagai darurat global atau tidak.
Sementara itu, Amerika Serikat terus meningkatkan persediaan minyak mentahnya yang juga berdampak melemahkan garga minyal. Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan stok minyak mentah AS naik 3,5 juta barel dalam sepekan hingga 24 Januari, melebihi ekspektasi pasar.
Pasokan bensin, kata EIA, juga meningkatkan ke rekor tertinggi, dimana telah menguat selama 12 minggu berturut-turut menjadi 261,1 juta barel.
(ven)