Harga Minyak Naik Tipis Seiring Kembali Meningkatnya Kasus Corona

Senin, 22 Juni 2020 - 09:19 WIB
loading...
Harga Minyak Naik Tipis...
Peningkatan harga minyak global tertahan oleh naiknya kekhawatiran gelombang kedua wabah corona. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Harga minyak mentah menguat pada perdagangan hari ini di tengah ketatnya pasokan dari produsen utama. Tetapi, kekhawatiran akan kembali meningkatnya wabah virus corona yang dapat menghambat pemulihan global membuat kenaikan harga sedikit tertahan.

Minyak mentah brent, LCOc1 tercatat naik USD9 sen, atau 0,2%, menjadi USD42,28 per barel pada 0009 GMT. Sementara minyak mentah AS CLc1 berada di USD39,76 per barel, atau naik USD1 sen.

Kedua kontrak naik sekitar 9% minggu lalu dan kontrak berjangka minyak mentah Brent terbalik, di mana minyak untuk pengiriman dalam waktu dekat lebih mahal daripada suplai ke depan yang biasanya merupakan indikasi adanya pengetatan pasokan.

Sementara, di Amerika Serikat (AS) dan Kanada, jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi turun ke rekor terendah bahkan ketika harga minyak yang lebih tinggi mendorong beberapa produsen untuk memulai pengeboran lagi. Di bagian lain, Irak dan Kazakhstan juga berjanji untuk lebih mematuhi pemotongan produksi minyak selama panel OPEC + pada Kamis (25/6) mendatang.

Namun, kelompok OPEC +, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, belum memutuskan apakah akan memperpanjang rekor pemangkasan pasokan 9,7 juta barel per hari (bph) untuk bulan keempat di bulan Agustus.

(Baca Juga: Harga Minyak Mentah Dunia Terdongkrak Komitmen OPEC Pangkas Produksi)

Harga minyak juga telah didukung oleh pemulihan permintaan bahan bakar global setelah jatuhnya April-Mei selama lockdown akibat wabah corona. Saat ini, negara-negara di seluruh dunia sudah mulai kembali melanjutkan kegiatan ekonomi.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan lompatan rekor dalam kasus corona global pada hari Minggu (21/6), dengan peningkatan terbesar terlihat di Amerika utara dan selatan.

Lonjakan infeksi coronavirus di beberapa bagian dunia seperti Beijing dan negara bagian terpadat kedua di Australia, Victoria, telah mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali pembatasan pergerakan untuk mengekang penyebaran.

"Potensi kerusakan ekonomi dari putaran baru penanggulangan COVID-19 kemungkinan akan mengandung antusiasme investor," kata kepala strategi pasar di CMC Markets Michael McCarthy, seperti dikutip Reuters, Senin (22/6/2020).
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Harga Pangan Makin Mahal...
Harga Pangan Makin Mahal Jelang Ramadan: Cabai, Minyak dan Beras Meroket
Harga Pangan Jelang...
Harga Pangan Jelang Ramadan: Bawang, Cabai, dan Minyak Kompak Naik
PHK Raksasa Minyak Terus...
PHK Raksasa Minyak Terus Berlanjut, Chevron Bakal Pecat 8.000 Karyawan
Ditekan Barat, India...
Ditekan Barat, India Tolak Kapal Tanker Minyak dari Rusia
Rusia Diskon Minyak...
Rusia Diskon Minyak Besar-besaran, China Dapat Tawaran Menggiurkan
Ulah Pemimpin Kartel,...
Ulah Pemimpin Kartel, Pasokan Minyak Arab Saudi ke China Drop
Arab Saudi Bakal Kerek...
Arab Saudi Bakal Kerek Harga Minyak Mentah ke Asia hingga Level Tertinggi
Indonesia Ingin Borong...
Indonesia Ingin Borong Minyak Rusia, Tak Gubris Ancaman Trump
Harga Naik Empat Minggu...
Harga Naik Empat Minggu Berturut-turut, Ekspor Minyak Rusia dalam Bahaya?
Rekomendasi
Bareskrim Ungkap Direktur...
Bareskrim Ungkap Direktur Persiba Balikpapan Berkaitan dengan Bandar Narkoba Hendra Sabarudin
Five Eyes Akan Buta...
Five Eyes Akan Buta Tanpa Dukungan AS, Ini 3 Alasannya
Sosok Terduga Pelaku...
Sosok Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak dalam Toren Tambora
Berita Terkini
Resmi Jadi Bank Emas,...
Resmi Jadi Bank Emas, Pegadaian Salurkan PMK Emas ke PT Lotus Lingga Pratama
50 menit yang lalu
PBJT Jasa Kesenian dan...
PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan, Berikut Objek Pajak dan Besaran Tarifnya
1 jam yang lalu
Inilah 5 Aplikasi Kripto...
Inilah 5 Aplikasi Kripto Terlengkap di Indonesia
2 jam yang lalu
Harga Emas Antam Terperosok...
Harga Emas Antam Terperosok Rp14.000 per Gram, Berikut Rinciannya
2 jam yang lalu
Vietnam Bakal Bangun...
Vietnam Bakal Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia, Rosan: Mereka Sangat Serius
4 jam yang lalu
Pengangguran di Singapura...
Pengangguran di Singapura Bakal Dapat Gaji Rp74 Juta per Bulan, Termasuk Korban PHK
5 jam yang lalu
Infografis
Menanti Skema Terkini...
Menanti Skema Terkini Penyaluran Bahan Bakar Minyak Subsidi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved