Inovasi Teknologi Bisa Jadikan RI Pengekspor Garam Utama Dunia

Jum'at, 31 Januari 2020 - 13:17 WIB
Inovasi Teknologi Bisa Jadikan RI Pengekspor Garam Utama Dunia
Inovasi Teknologi Bisa Jadikan RI Pengekspor Garam Utama Dunia
A A A
JAKARTA - Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri menekankan pentingnya perbaikan dan pengembangan sistem logistik garam nasional serta perbaikan kuantitas dan kualitas data.

“Dengan penelitian dan pengembangan aplikasi teknologi berbasis garam non-evaporasi, Insha Allah Indonesia dapat berswasembada garam bahkan menjadi pengekspor garam utama dunia," kata Rokhmin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (31/2/2020).

“Jadikan garam sebagai komoditas, sehingga bisa dibuat penetapan harga dasar yang menguntungkan petambak garam dan sekaligus tidak memberatkan konsumen," imbuhnya.

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Aryo Hanggono menjelaskan, produksi garam nasional tahun 2019 mencapai 2,85 juta ton.

Capaian itu tidak terlepas dari program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR) yang menerapkan berbagai inovasi teknologi produksi seperti geomembran dan integrasi lahan.

Aryo menerangkan tentang capaian PUGaR dalam menjaga stok dimana panen garam tidak berlangsung sepanjang tahun. “KKP telah membangun 27 Unit Gudang Garam Nasional (GGN) sesuai SNI 8446:2017 yang berdaya tampung 2000 yang masing-masing nilainya Rp2,5 miliar," ungkapnya.

Sementara itu dalam rangka meningkatkan kualitas garam rakyat, KKP baru-baru ini menggelar Sosialisasi Nasional Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR) di Semarang yang dihadiri perwakilan dari 23 kabupaten penghasil garam di Indonesia.

Program PUGaR diinisiasi oleh Direktorat Jasa Kelautan sejak tahun 2016 dan merupakan semangat perwujudan dari UU No.7 Tahun 2006 mengenai pemberdayaan petambak garam.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6634 seconds (0.1#10.140)