Ahok Sambangi Kantor Luhut, Disuruh Genjot Lifting Minyak
A
A
A
JAKARTA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambangi kantor Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (31/1/2020). Setelah melakukan pertemuan dengan Luhut, Ahok mengaku hanya membahas soal peningkatan pengeboran untuk mengangkat produksi atau lifting minyak.
Mantan Gubernur DKI Jakarta melanjutkan, bersama Menko Luhut akan menyelesaikan hambatan yang terjadi soal lifting minyak. "Ya peningkatan minyak saja, terus hambatannya apa, itu yang mau kita selesaikan," ujar Ahok di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Dia juga menerangkan, terkait kenapa berhalangan hadir saat imlek karena menghadiri rapat dengan Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina."Saya setiap Kamis itu ada rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Ga mungkin pergi Kamis, hari kerja jam 9," jelasnya.
Seperti diketahui lifting minyak pada 2019 tak mencapai target atau hanya sebesar 82.179 BOPD. Angka itu setara dengan 99,6% dari target yang terdapat dalam APBN 2019. Tercatat selama 10 tahun terakhir, realisasi lifting minyak tidak pernah mencapai taget.
Selain tak memenuhi target, sejak 2004, minyak yang diproduksi juga terus menurun, dari 1037,8 ribu barel per hari menjadi 794 ribu bph pada 2014. Padahal pada 2003, realisasi lifting sempat surplus 52 ribu bph dari target APBN-P 2003, 1.092 ribu bph.
Realisasi lifting minyak sempat mendekati target yang ditetapkan APBN-P 2009 dan 2010. Bahkan pada 2010, selisih antara target dengan realisasi sempat mencapai 11,1 ribu bph. Namun selisihnya kembali melebar hingga 128,7 ribu bph pada 2013.
Mantan Gubernur DKI Jakarta melanjutkan, bersama Menko Luhut akan menyelesaikan hambatan yang terjadi soal lifting minyak. "Ya peningkatan minyak saja, terus hambatannya apa, itu yang mau kita selesaikan," ujar Ahok di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Dia juga menerangkan, terkait kenapa berhalangan hadir saat imlek karena menghadiri rapat dengan Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina."Saya setiap Kamis itu ada rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Ga mungkin pergi Kamis, hari kerja jam 9," jelasnya.
Seperti diketahui lifting minyak pada 2019 tak mencapai target atau hanya sebesar 82.179 BOPD. Angka itu setara dengan 99,6% dari target yang terdapat dalam APBN 2019. Tercatat selama 10 tahun terakhir, realisasi lifting minyak tidak pernah mencapai taget.
Selain tak memenuhi target, sejak 2004, minyak yang diproduksi juga terus menurun, dari 1037,8 ribu barel per hari menjadi 794 ribu bph pada 2014. Padahal pada 2003, realisasi lifting sempat surplus 52 ribu bph dari target APBN-P 2003, 1.092 ribu bph.
Realisasi lifting minyak sempat mendekati target yang ditetapkan APBN-P 2009 dan 2010. Bahkan pada 2010, selisih antara target dengan realisasi sempat mencapai 11,1 ribu bph. Namun selisihnya kembali melebar hingga 128,7 ribu bph pada 2013.
(akr)