Kepala BKPM Pantau Dampak Wabah Virus Corona Terhadap Investasi
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerangkan, dampak wabah virus corona terhadap investasi dalam negeri belum terasa. Diterangkan olehnya bahwa investasi pada awal 2020 terpantau masih stabil di tengah tekanan eksternal.
"Belum ya. Kalau sekarang investasi di bulan Januari masih stabil karena mereka mengeksekusi pada yang sudah eksisting, yang belum selesai mereka selesaikan," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia ditemui saat acara wisuda UI di Depok, Sabtu (1/2/2020).
Hanya saja yang menjadi kekhawatiran terang dia, adalah para investor yang mendapat izin di bulan Februari. Misalnya mereka yang akan melakukan permulaan di bulan ini bisa saja terhambat. "Tapi sampai sekarang belum ada laporan resmi mereka akan lakukan pemunduran," tegasnya.
Sampai saat ini Indonesia masih dianggap aman oleh para investor. Pemerintah sendiri telah melakukan upaya pencegahan di bandar udara besar. "Kemarin pak Menkes dan Menlu sudah mengantisipasi beberapa airport besar yang tempat pesawat masuk dari luar negeri itu dilakukan pemeriksaan dan karantina kalau ditemukan Corona. Dan kami (BKPM) juga melakukan kordinasi dengan Deplu dan Depkes untuk hal ini," ucapnya.
Menurutnya pemerintah China sendiri harus segera menyelesaikan soal wabah tersebut. Lantaran jika tidak terselesaikan dalam waktu satu hingga dua bulan, maka secara tidak langsung akan berdampak pada realisasi investasi China. "Kita tahu bahwa realisasi investasi China tahun 2019 dapat melampaui Jepang. Singapura pertama, China lalu Jepang," ungkapnya.
Sedangkan untuk pemerintah Indonesia sendiri harus memastikan bahwa wabah itu tidak masuk ke dalam negeri. "Kalau ditanya dampak Corona terhadap investasi, memang yang pertama harus kita lakukan adalah di dalam negeri dulu kita klirkan (perjelas) bahwa wabah Corona tidak masuk ke Indonesia," katanya.
Bahlil pun berharap agar wabah ini dapat segera diselesaikan, sehingga iklim investasi pun tidak terganggu. "Kita berdoa semua agar penyakit Corona ini bisa diselesaikan. Kalau tidak pasti berdampak, tapi seberapa besar dampaknya belum bisa kita hitung," pungkasnya.
"Belum ya. Kalau sekarang investasi di bulan Januari masih stabil karena mereka mengeksekusi pada yang sudah eksisting, yang belum selesai mereka selesaikan," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia ditemui saat acara wisuda UI di Depok, Sabtu (1/2/2020).
Hanya saja yang menjadi kekhawatiran terang dia, adalah para investor yang mendapat izin di bulan Februari. Misalnya mereka yang akan melakukan permulaan di bulan ini bisa saja terhambat. "Tapi sampai sekarang belum ada laporan resmi mereka akan lakukan pemunduran," tegasnya.
Sampai saat ini Indonesia masih dianggap aman oleh para investor. Pemerintah sendiri telah melakukan upaya pencegahan di bandar udara besar. "Kemarin pak Menkes dan Menlu sudah mengantisipasi beberapa airport besar yang tempat pesawat masuk dari luar negeri itu dilakukan pemeriksaan dan karantina kalau ditemukan Corona. Dan kami (BKPM) juga melakukan kordinasi dengan Deplu dan Depkes untuk hal ini," ucapnya.
Menurutnya pemerintah China sendiri harus segera menyelesaikan soal wabah tersebut. Lantaran jika tidak terselesaikan dalam waktu satu hingga dua bulan, maka secara tidak langsung akan berdampak pada realisasi investasi China. "Kita tahu bahwa realisasi investasi China tahun 2019 dapat melampaui Jepang. Singapura pertama, China lalu Jepang," ungkapnya.
Sedangkan untuk pemerintah Indonesia sendiri harus memastikan bahwa wabah itu tidak masuk ke dalam negeri. "Kalau ditanya dampak Corona terhadap investasi, memang yang pertama harus kita lakukan adalah di dalam negeri dulu kita klirkan (perjelas) bahwa wabah Corona tidak masuk ke Indonesia," katanya.
Bahlil pun berharap agar wabah ini dapat segera diselesaikan, sehingga iklim investasi pun tidak terganggu. "Kita berdoa semua agar penyakit Corona ini bisa diselesaikan. Kalau tidak pasti berdampak, tapi seberapa besar dampaknya belum bisa kita hitung," pungkasnya.
(akr)