Pemerintah Tidak Larang China Borong Masker Buatan Indonesia

Selasa, 04 Februari 2020 - 13:15 WIB
Pemerintah Tidak Larang China Borong Masker Buatan Indonesia
Pemerintah Tidak Larang China Borong Masker Buatan Indonesia
A A A
JAKARTA - Wabah virus corona di China membuat permintaan masker meningkat di negaranya Xi Jinping. Bahkan China memborong masker produksi Indonesia, terutama masker N95 atau masker respirator yang mampu menyaring udara hingga 95%. Masker ini disebut efektif mencegah penyebaran virus corona.

Permintaan besar dari China terhadap masker N95 membuat pasokan masker ini langka di Indonesia. Namun, pemerintah mengatakan tidak akan melarang atau membatasi China dan warganya untuk memborong masker ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dokter Weindra Waworuntu, mengatakan tidak ada larang bagi warga negara China untuk membeli masker N95.

"Pemerintah tidak melarang negara atau warga negara lain membeli masker N95. Dan masyarakat tidak usah cemas dan ketakutan berlebihan dalam menghadapi virus corona," ujar Weindra di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Terkait kelangkaan pasokan, dokter Weindra menyarankan agar masyarakat menggunakan masker secara efisien dan secara tepat.

"Ya jika Anda batuk, pakai masker. Jika ada orang sakit, pakai masker dan jangan dekat dengan orang sakit. Kalau enggak sakit ya enggak apa-apa. Ya banyakan itu virus hoax yang mengatakan di tempat ini ada virus corona, tempat itu ada virus corona, membuat orang panik," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa China telah memborong masker N95 buatan Indonesia. Bahkan produksi masker ini telah dipesan semuanya oleh China hingga 3 bulan kedepan.

"China telah memesan semua masker buatan Indonesia dalam upaya pencegahan virus corona di negaranya. Dan seluruh produksi masker sudah dilock semuanya," ujar Airlangga di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Namun, Airlangga meminta produsen masker juga menyiapkan untuk kebutuhan di dalam negeri sebagai tindakan pencegahan. "Jangan semuanya dipesan untuk mereka, nanti di dalam negeri tidak kebagian," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6351 seconds (0.1#10.140)