Awas Pukulan Keras Virus Corona ke Pasar Minyak Global

Rabu, 05 Februari 2020 - 21:05 WIB
Awas Pukulan Keras Virus Corona ke Pasar Minyak Global
Awas Pukulan Keras Virus Corona ke Pasar Minyak Global
A A A
CHICAGO - Wabah virus Corona diyakini bakal memberikan pukulan keras terhadap pasar minyak global, karena akan mempengaruhi produksi serta permintaan produsen minyak terbesar di dunia. Perwakilan produsen minyak dunia yakni OPEC dan sekutunya diharapkan dapat mengambil tindakan, untuk menopang harga minyak dunia.
Dilansirt BBC, harga minyak mentah telah tercatat mencapai tingkat terendah dalam satu jatuh usai ambruk hingga 20% sejak puncaknya pada bulan Januari. Mengapa harga minyak global bisa jatuh sangat dalam?, alasannya penyebaran cepat wabah virus Corona menyebabkan libur tahun baru Imlek diperpanjang pada banyak wilayah di China dan adanya pembatasan berpergian.

Akibatnya banyak pabrik, perkantoran dan toko tutup lebih lama. Hal ini berarti China sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia, yang biasanya mengkonsumsi sekitar 14.000.000 barel per hari, bakal membutuhkan minyak yang jauh lebih sedikit untuk mesin, listrik, bahan bakar kendaraan, serta menjaga lampu menyala.

Wabah ini juga kemungkinan memiliki dampak yang sangat besar pada permintaan bahan bakar pesawat saat maskapai di seluruh dunia menangguhkan penerbangan ke China. Ditambah ada arahan dari otoritas setempat terkait pembatasan perjalanan di dalam negeri yang berarti jumlah penerbangan jauh lebih sedikit. Dlaporkan Bloomberg, pekan ini konsumsi minyak mentah harian China telah merosot sebesar 20% atau setara kebutuhan minyak Inggris dan Italia jika digabungkan.

Bahkan sebagai respons atas wabah virus Corona, kilang minyak terbesar di Asia, Sinopec yang dimiliki oleh pemerintah China telah memangkas produksi minyak mentah mereka. Dimana hanya melakukan pengolahan sekitar 600.000 barel per hari atau 12%, untuk menjadi pemotongan terbesar dalam lebih dari satu dekade.

Skala kejatuhan telah mengejutkan sektor industri energi, yang menurut analis minyak berbasis di Chicago Phil Flynn: "Kami belum melihat kehancuran permintaan, dari peristiwa ini (wabah virus corona) yang bergerak dengan cepat,".

Sinyal Dampak Corona ke Ekonomi Global


Penurunan tajam dalam permintaan minyak bisa menjadi gejala yang jelas dari penurunan aktivitas bisnis di China dan tanda bahwa bakal menggerus pertumbuhan ekonomi negara. Dimana ekonomi China telah berada pada posisi terendah dalam tiga dekade yang dicemaskan dengan adanya wabah virus ini akan memperlambat lebih lanjut.

Zhang Ming, seorang ekonom pemerintah memperkirakan, wabah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan China di bawah 5% untuk tiga bulan pertama tahun ini. Hal ini jadi sinyal bahaya, mengingat China merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia dan kunci mesin pertumbuhan ekonomi global. Setiap dampak negatif di China hampir pasti menimbulkan riak di seluruh dunia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8288 seconds (0.1#10.140)