Harga Minyak Naik Dua Hari Beruntun Menyambut Pertemuan OPEC
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah mencatat kenaikan dua hari beruntun pada Kamis (6/2/2020), menjelang pertemuan OPEC+ dan optimisme investor mengenai kemajuan China dalam memerangi wabah virus corona. Jika China mampu mengatasi ini, maka tanda-tanda permintaan minyak akan kembali meningkat karena Negeri Tirai Bambu merupakan importir minyak terbesar di dunia.
Mengutip dari Reuters, harga minyak Brent naik 98 sen atau 1,8% menjadi USD56,26 per barel pada pukul 03:11 GMT. Harga minyak berjangka Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) melompat USD1,08 atau 2,1% menjadi USD51,83 per barel.
Harga minyak mendapat tenaga setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu mereka yang dipimpin Rusia, atau dikenal sebagai OPEC+ menjadwalkan pertemuan pada pekan ini. Mereka akan membahas apakah akan mengurangi produksi minyak lebih lanjut demi mendukung harga akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi dan menurunnya permintaan minyak yang disebabkan wabah virus corona.
"Jelang pertemuan OPEC+, harga minyak rebound dari penurunan selama lima hari sebelumnya. Investor kini berubah optimis bahwa pejabat OPEC+ akan memberi keputusan yang sesuai dalam menghadapi penyebaran virus corona," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar di AxiCorp di Singapura.
Komite Teknis Gabungan untuk OPEC+ telah mengadakan pertemuan pada pekan ini untuk mempertimbangkan menambah pengurangan produksi. OPEC+ akan menambah pengurangan produksi 500.000 barel per hari. Keputusan ini akan diputuskan pada awal Maret mendatang.
Sejak wabah virus corona melanda, ekonomi global menjadi khawatir dan membuat harga minyak telah merosot 20% sepanjang bulan Januari kemarin. Selain itu, harga minyak merosot akibat indikasi berlebihnya pasokan.
Mengutip dari Reuters, harga minyak Brent naik 98 sen atau 1,8% menjadi USD56,26 per barel pada pukul 03:11 GMT. Harga minyak berjangka Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) melompat USD1,08 atau 2,1% menjadi USD51,83 per barel.
Harga minyak mendapat tenaga setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu mereka yang dipimpin Rusia, atau dikenal sebagai OPEC+ menjadwalkan pertemuan pada pekan ini. Mereka akan membahas apakah akan mengurangi produksi minyak lebih lanjut demi mendukung harga akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi dan menurunnya permintaan minyak yang disebabkan wabah virus corona.
"Jelang pertemuan OPEC+, harga minyak rebound dari penurunan selama lima hari sebelumnya. Investor kini berubah optimis bahwa pejabat OPEC+ akan memberi keputusan yang sesuai dalam menghadapi penyebaran virus corona," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar di AxiCorp di Singapura.
Komite Teknis Gabungan untuk OPEC+ telah mengadakan pertemuan pada pekan ini untuk mempertimbangkan menambah pengurangan produksi. OPEC+ akan menambah pengurangan produksi 500.000 barel per hari. Keputusan ini akan diputuskan pada awal Maret mendatang.
Sejak wabah virus corona melanda, ekonomi global menjadi khawatir dan membuat harga minyak telah merosot 20% sepanjang bulan Januari kemarin. Selain itu, harga minyak merosot akibat indikasi berlebihnya pasokan.
(ven)