Harga Minyak Naik Setelah Rusia Mendukung Pemotongan Produksi

Jum'at, 07 Februari 2020 - 13:16 WIB
Harga Minyak Naik Setelah Rusia Mendukung Pemotongan Produksi
Harga Minyak Naik Setelah Rusia Mendukung Pemotongan Produksi
A A A
TOKYO - Harga minyak mentah meningkat pada Jumat (7/2/2020), setelah Rusia mendukung rekomendasi OPEC untuk kembali memotong produksi. Upaya pemotongan untuk mendongkrak harga ditengah ancaman penurunan permintaan global akibat epidemi virus corona di China. Negeri Tirai Bambu itu dikenal sebagai importir minyak terbesar di dunia.

Melansir dari Reuters, harga minyak Brent International naik 32 sen atau 0,6% menjadi USD55,25 per barel pada pukul 01:04 GMT. Harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) bertambah 26 sen atau 0,5% ke posisi USD51,21 per barel.

Panel Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) saat melakukan pertemuan dengan sekutunya, yang dipimpin Rusia, menyarankan para produsen minyak untuk mengurangi produksi hingga 600.000 barel per hari. Pengurangan ini demi menaikkan harga ditengah ancaman penurunan permintaan akibat wabah virus corona di China.

Permintaan panel OPEC ini mendapat sambutan dari Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan mendukung gagasan pemotongan produksi. "Kami mendukung gagasan tersebut," tukasnya dalam acara terpisah di Mexico City, kepad Reuters.

Harga minyak sendiri telah turun lebih dari seperlima sejak wabah virus corona merebak di kota Wuhan China. Data terakhir dari CNBC, jumlah kematian akibat virus corona di China telah mencapai 636 orang dengan 31.161 orang terinfeksi virus berbahaya ini. Presiden China, Xi Jinping telah menyatakan "perang semesta" terhadap epidemi tersebut.

"Dampak virus corona sangat besar terhadap permintaan pasar minyak. Karena China adalah negara importir minyak terbesar di dunia. Masalah corona berdampak pada ekonomi China dan ini akan berdampak pada permintaan minyak. Karena negara lain di luar China, permintaan minyaknya sangat kecil," ujar RBC Capital Markets di Tokyo, Jepang.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5843 seconds (0.1#10.140)