Izin Impor Gula Rafinasi 1,4 Juta Ton Sudah Disetujui
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, izin impor gula rafinasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebesar 1,4 juta ton sudah dikeluarkan. Izin impor tersebut akan digunakan untuk semester I/2020.
"Sementara sudah disetujui. Kita berterima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kemendag yang sudah menandatangani itu, meskipun ada pengurangan sekitar 10% dari yang direkomendasikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin)," ujarnya usai business gathering di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat malam (7/2/2020).
Adhi berharap kebijakan ini bisa di-review kembali setelah berjalan 1-2 bulan agar tidak terjadi kekurangan pasokan bahan baku. "Kami harap ini bisa di-review. Kalau itu cukup ya tidak apa-apa. Tapi kalau memang kurang, kita harap pemerintah tetap mengeluarkan karena rakortas sudah ada kesepakatan sekitar 3 juta-an untuk 1 tahun," ungkapnya.
Adhi menuturkan, kebutuhan gula untuk industri diperkirakan sebanyak 3,2 juta ton. Dia berharap pada semester I/2020 ini dikeluarkan izin impor sekitar 1,9 juta ton. Namun yang disetujui hanya 1,4 juta ton. "Mudah-mudahan masih cukup sampai lebaran. Tapi kalau dilihat tidak cukup, kita akan sampaikan lagi ke pemerintah," tandasnya.
"Sementara sudah disetujui. Kita berterima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kemendag yang sudah menandatangani itu, meskipun ada pengurangan sekitar 10% dari yang direkomendasikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin)," ujarnya usai business gathering di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat malam (7/2/2020).
Adhi berharap kebijakan ini bisa di-review kembali setelah berjalan 1-2 bulan agar tidak terjadi kekurangan pasokan bahan baku. "Kami harap ini bisa di-review. Kalau itu cukup ya tidak apa-apa. Tapi kalau memang kurang, kita harap pemerintah tetap mengeluarkan karena rakortas sudah ada kesepakatan sekitar 3 juta-an untuk 1 tahun," ungkapnya.
Adhi menuturkan, kebutuhan gula untuk industri diperkirakan sebanyak 3,2 juta ton. Dia berharap pada semester I/2020 ini dikeluarkan izin impor sekitar 1,9 juta ton. Namun yang disetujui hanya 1,4 juta ton. "Mudah-mudahan masih cukup sampai lebaran. Tapi kalau dilihat tidak cukup, kita akan sampaikan lagi ke pemerintah," tandasnya.
(fjo)