Kurs Rupiah Mengawali Pekan Ini Dibuka Merosot, Dolar AS Kokoh
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Senin (10/2/2020) dibuka merosot untuk melanjutkan tren negatif sejak akhir pekan kemarin. Pagi ini kurs rupiah tergerus saat dolar AS kembali terlihat kokoh ditopang data ketenagakerjaan di tengah kekhawatiran atas penyebaran wabah virus Corona yang terus menelan korban jiwa.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka jatuh menjadi Rp13.708/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah meneruskan tren kejatuhan usai kemarin di posisi Rp13.647/USD.
Sementara menurut data Yahoo Finance justru menunjukkan stagnan atau tidak beranjak dari sesi sebelum. Terpantau pada awal sesi, kurs rupiah tertahan pada level Rp13.643/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga memperlihatkan tren negatif dengan penurunan hingga bertengger di level Rp13.690/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.675/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.690-Rp13.717/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi ikut tertekan tipis pada level Rp13.650 per USD. Sedikit melemah, rupiah terlihat bergerak fluktuatif melihat sesi perdagangan sebelumnya.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar AS mencetak keuntungan pada perdagangan hari Senin, setelah data pasar ketenagakerjaan memberikan tanda terbaru dari kekuatan ekonomi AS. Sementara kekhawatiran tentang epidemi virus Corona terus menekan perdahangan, dimana pasar mata uang terus merosot.
Data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS lebih cepat dibandingkan bulan lalu, dengan kekuatan khusus dalam konstruksi yang menunjukkan perekonomian dalam kondisi baik-baik saja. Sedangkan jumlah korban tewas akibat wabah virus corona, naik lagi selama akhir pekan melewati epidemi SARS. Sekarang jumlahnya mencapai 908 di daratan Cina, di mana ada total 40.171 kasus terinfeksi.
Dolar Australia menyentuh posisi terendah 0,6657 terhadap USD dalam perdagangan awal dan terakhir berdiri di USD0,6680. Dolar Selandia Baru juga menyentuh posisi paling rendah dalam dua bulan yakni 0,6397. Terhadap Euro, greenback hanya di bawah empat bulan tinggi 1,0940 sednbagkan pada hari Jumat, berdiri di posisi 1,0948. Sedangkan Pounds parkir dekat level terendah sejak November di 1,2890 saat melawan USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka jatuh menjadi Rp13.708/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah meneruskan tren kejatuhan usai kemarin di posisi Rp13.647/USD.
Sementara menurut data Yahoo Finance justru menunjukkan stagnan atau tidak beranjak dari sesi sebelum. Terpantau pada awal sesi, kurs rupiah tertahan pada level Rp13.643/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga memperlihatkan tren negatif dengan penurunan hingga bertengger di level Rp13.690/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.675/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.690-Rp13.717/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi ikut tertekan tipis pada level Rp13.650 per USD. Sedikit melemah, rupiah terlihat bergerak fluktuatif melihat sesi perdagangan sebelumnya.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar AS mencetak keuntungan pada perdagangan hari Senin, setelah data pasar ketenagakerjaan memberikan tanda terbaru dari kekuatan ekonomi AS. Sementara kekhawatiran tentang epidemi virus Corona terus menekan perdahangan, dimana pasar mata uang terus merosot.
Data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS lebih cepat dibandingkan bulan lalu, dengan kekuatan khusus dalam konstruksi yang menunjukkan perekonomian dalam kondisi baik-baik saja. Sedangkan jumlah korban tewas akibat wabah virus corona, naik lagi selama akhir pekan melewati epidemi SARS. Sekarang jumlahnya mencapai 908 di daratan Cina, di mana ada total 40.171 kasus terinfeksi.
Dolar Australia menyentuh posisi terendah 0,6657 terhadap USD dalam perdagangan awal dan terakhir berdiri di USD0,6680. Dolar Selandia Baru juga menyentuh posisi paling rendah dalam dua bulan yakni 0,6397. Terhadap Euro, greenback hanya di bawah empat bulan tinggi 1,0940 sednbagkan pada hari Jumat, berdiri di posisi 1,0948. Sedangkan Pounds parkir dekat level terendah sejak November di 1,2890 saat melawan USD.
(akr)