Menko Luhut Pamer Hilirisasi Industri dan Penerapan B30 ke IMF

Minggu, 16 Februari 2020 - 12:02 WIB
Menko Luhut Pamer Hilirisasi Industri dan Penerapan B30 ke IMF
Menko Luhut Pamer Hilirisasi Industri dan Penerapan B30 ke IMF
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan memaparkan, seputar program yang dilakukan Indonesia sebagai upaya menekan defisit perdagangan. Salah satunya yakni tentang program hilirisasi industri hingga penerapan B30 yang disampaikan Luhut dalam kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) untuk menemui Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia David Malpass.

"Saya jelaskan juga kepada Ms. Georgieva dan delegasi IMF tentang program hilirisasi industri yang sedang kita laksanakan serta dampaknya yang bisa menekan defisit transaksi berjalan, karena defisit neraca dagang terjadi disebabkan oleh nilai ekspor yang tidak mampu mengimbangi impor," ujar Menko Luhut.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, kepada IMF beberapa langkah yang diambil pemerintah untuk menekan defisit neraca perdagangan, seperti penerapan biodiesel. Ini diharapkan akan memberi efek positif karena mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM termasuk solar yang tinggi.

"Minyak kelapa sawit bisa menjadi alternatif untuk mengurangi impor tersebut karena produksi kita melimpah. Saya sampaikan dengan penerapan biodiesel 20% (B20), hingga adanya penerapan B30 pada Januari kemarin, maka impor BBM bisa berkurang dengan sangat signifikan. Diharapkan bisa mengurangi hingga 50% ," katanya.

Sambung Menko Luhut mengungkapkan, Ia juga memberikan perkembangan terbaru yang terjadi di Indonesia seperti berbagai aspek rencana pembangunan ibu kota baru, seperti skema keuangannya, desainnya. Serta dalam pertemuan itu juga dibahas tentang perkembangan ekonomi dunia.

"Kejadian yang terjadi di China menjadi salah satu faktor yang membuat IMF mengoreksi pertumbuhan ekonomi globalnya. Ms.Georgieva juga menyampaikan pandangan-pandangannya tentang situasi global apa saja yang akan memengaruhi perekonomian," ungkapnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8538 seconds (0.1#10.140)