Nantikan Gebrakan Pelabuhan dari Kemenko Marves
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ( Kemenko Marves ) mengatakan, pelabuhan dari kegiatan perekonomian khususnya perdagangan nasional. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Marves, Ayodhia Kalake mengatakan, untuk melakukan gebrakan perubahan khususnya digitalisasi di kawasan pelabuhan.
“Pelabuhan merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari perekonomian, bahkan menjadi key enabler (pendorong utama) perdagangan internasional. Besarnya peran pelabuhan ini menyambut Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” kata Ayodhia melalui pernyataan tertulis yang diterima MNC News Portal, dikutip Jumat (6/8/2021).
Dirinya mengatakan sektor maritim memiliki peranan penting bagi Indonesia, dirinya mencatat sebanyak 58% perdagangan dunia melalui Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok dengan total nilai perdagangan mencapai sekitar USD 435 miliar.
“Terlebih lagi pusat gravitasi geo-ekonomi dan geo-politik dunia sedang bergeser dari barat ke Asia Timur sehingga ini menjadi momentum yang sangat baik untuk mendorong Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” sambutnya dengan positif.
Untuk mencapai tujuan menjadi negara maritim yang maju dirinya mengaku perlu dilakukan pembenahan di berbagai sektor.
“Langkah yang perlu ditempuh di antaranya adalah pembangunan konektivitas laut yang efektif dan efisien, serta penguatan industri maritim, termasuk perikanan, yang berkelanjutan dan berdaya saing, perlu dilakukan digitalisasi kepelabuhanan, mengingat pemrosesan berbasis kertas di pelabuhan menjadi hambatan besar perdagangan internasional,” paparnya.
Meskipun demikian dirinya menyebutkan digitalisasi ini hanya salah satu langkah untuk meningkatkan ekonomi maritim dan pihak kemenko marves akan terus berbenah di berbagai sektor.
“Pelabuhan merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari perekonomian, bahkan menjadi key enabler (pendorong utama) perdagangan internasional. Besarnya peran pelabuhan ini menyambut Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” kata Ayodhia melalui pernyataan tertulis yang diterima MNC News Portal, dikutip Jumat (6/8/2021).
Dirinya mengatakan sektor maritim memiliki peranan penting bagi Indonesia, dirinya mencatat sebanyak 58% perdagangan dunia melalui Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok dengan total nilai perdagangan mencapai sekitar USD 435 miliar.
“Terlebih lagi pusat gravitasi geo-ekonomi dan geo-politik dunia sedang bergeser dari barat ke Asia Timur sehingga ini menjadi momentum yang sangat baik untuk mendorong Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” sambutnya dengan positif.
Untuk mencapai tujuan menjadi negara maritim yang maju dirinya mengaku perlu dilakukan pembenahan di berbagai sektor.
“Langkah yang perlu ditempuh di antaranya adalah pembangunan konektivitas laut yang efektif dan efisien, serta penguatan industri maritim, termasuk perikanan, yang berkelanjutan dan berdaya saing, perlu dilakukan digitalisasi kepelabuhanan, mengingat pemrosesan berbasis kertas di pelabuhan menjadi hambatan besar perdagangan internasional,” paparnya.
Meskipun demikian dirinya menyebutkan digitalisasi ini hanya salah satu langkah untuk meningkatkan ekonomi maritim dan pihak kemenko marves akan terus berbenah di berbagai sektor.
(akr)