GAPMMI Sebut Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Bisa Bebani Pengusaha

Kamis, 20 Februari 2020 - 00:56 WIB
GAPMMI Sebut Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Bisa Bebani Pengusaha
GAPMMI Sebut Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Bisa Bebani Pengusaha
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman, mengatakan adanya penerapan cukai pada produk minuman manis ini akan membebani para pengusaha.

Adapun tarif cukai yang diusulkan pada produk minuman berpemanis adalah Rp1.500 per liter untuk teh kemasan. Produksi teh kemasan ini mencapai 2.191 juta liter per tahun, dari total produksi itu potensi penerimaannya mencapai Rp2,7 triliun.

Untuk produk karbonasi mengusulkan tarif cukainya sebesar Rp2.500 per liter. Tercatat produksi minuman karbonasi ini mencapai 747 juta liter. Dari sini potensi penerimaan negara mencapai Rp1,7 triliun.

Usulan selanjutnya adalah tarif cukai untuk produk minuman berpemanis lainnya seperti minuman berenergi, kopi, konsentrat dan lainnya sebesar Rp2.500 per liter. Total produksi minuman ini sebesar 808 juta liter dengan potensi penerimaan sebesar Rp1,85 triliun.

"Pastinya dengan adanya penerapan cukai ini pengusaha akan terbebani," ujar Adhi saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Menurutnya wacana tarif cukai minuman ini hal lama yang diulang lagi. Adapun adanya penerapan cukai ini akan menurunkan daya beli masyarakat.

"Kami pernah lakukan kajian bahwa pengenaan cukai akan menaikkan harga dan akhirnya menurunkan daya beli masyarakat. Pada dasarnya belum ada data yang menunjukkan pengenaan cukai bisa menurunkan PTM dan obesitas," katanya.

Dia menjelaskan jika pengenaan cukai minuman manis ini diterapkan karena masalah kesehatan bukanlah sesuatu yang baik.

"Di sisi lain dalam kajian yang lalu, bisa menurunkan pendapatan pajak. Kami sangat mengkhawatirkan ini, karena tujuan harus jelas. Kalau untuk upaya menurunkan obesitas, pelaku usaha sudah berupaya membantu pemerintah melalui berbagai cara," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4251 seconds (0.1#10.140)