PermataBank Bukukan Pertumbuhan Kredit 8,5%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan pertumbuhan kredit sebesar 8,5% atau lebih baik dari pencapaian pertumbuhan kredit secara umum di industri perbankan. Hal itu dapat dilakukan secara selektif dengan mengutamakan kualitas aset sesuai dengan kerangka kerja manajemen risiko kredit yang lebih pruden.
Direktur Utama PermataBank, Ridha D.M. Wirakusumah, menjelaskan dalam tiga tahun terakhir, pencapaian akhir 2019 ini sangat menggembirakan dan mencerminkan komitmen perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkokoh profitabilitas dari tahun ke tahun.
"Upaya kami untuk menjaga kualitas aset yang sehat, kedisiplinan biaya operasional secara efisien, menjaga rasio NPL di bawah ketentuan regulator, serta untuk memberi inovasi layanan yang berkelanjutan terutama melalui digitalisasi menjadi kunci utama keberhasilan mencapai target pendapatan bank di tahun ini," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (19/2/2020).
Pertumbuhan kredit sehat ini terjadi terutama di segmen Wholesale Banking. Pertumbuhan kredit sehat di segmen Retail Banking terutama terjadi di produk Kredit Tanpa Agunan dan Kredit Pemilikan Rumah. Di samping itu, terjadi penurunan kredit bermasalah yang cukup signifikan sehingga berhasil menurunkan rasio NPL gross menjadi di bawah 3%.
Sehingga secara netto pertumbuhan kredit yang diberikan mencapai Rp108,15 triliun pada Desember 2019 atau 1,5% lebih besar dari pencapaian tahun lalu. Sedangkan likuiditas tetap terjaga optimum dengan rasio Loan-to-Deposit pada Desember 2019 sebesar 86,3% atau sedikit menurun dibandingkan posisi Desember 2018.
Ridha menerangkan PermataBank sukses meningkatkan Dana Pihak Ketiga sebesar 4,3% year-on-year, yang terutama dikontribusi oleh pertumbuhan dana giro dan tabungan masing-masing sebesar 15,5% dan 3,6%, sementara dana mahal deposito berjangka turun 0,6%.
Rasio CASA Bank berhasil dijaga di level 51%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 48%. Pencapaian tersebut merupakan strategi PermataBank dalam menjaga keseimbangan untuk memaksimalkan profitabilitas Bank dengan tetap mengelola likuiditas yang optimal didukung oleh struktur sumber pendanaan yang lebih baik.
Direktur Utama PermataBank, Ridha D.M. Wirakusumah, menjelaskan dalam tiga tahun terakhir, pencapaian akhir 2019 ini sangat menggembirakan dan mencerminkan komitmen perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkokoh profitabilitas dari tahun ke tahun.
"Upaya kami untuk menjaga kualitas aset yang sehat, kedisiplinan biaya operasional secara efisien, menjaga rasio NPL di bawah ketentuan regulator, serta untuk memberi inovasi layanan yang berkelanjutan terutama melalui digitalisasi menjadi kunci utama keberhasilan mencapai target pendapatan bank di tahun ini," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (19/2/2020).
Pertumbuhan kredit sehat ini terjadi terutama di segmen Wholesale Banking. Pertumbuhan kredit sehat di segmen Retail Banking terutama terjadi di produk Kredit Tanpa Agunan dan Kredit Pemilikan Rumah. Di samping itu, terjadi penurunan kredit bermasalah yang cukup signifikan sehingga berhasil menurunkan rasio NPL gross menjadi di bawah 3%.
Sehingga secara netto pertumbuhan kredit yang diberikan mencapai Rp108,15 triliun pada Desember 2019 atau 1,5% lebih besar dari pencapaian tahun lalu. Sedangkan likuiditas tetap terjaga optimum dengan rasio Loan-to-Deposit pada Desember 2019 sebesar 86,3% atau sedikit menurun dibandingkan posisi Desember 2018.
Ridha menerangkan PermataBank sukses meningkatkan Dana Pihak Ketiga sebesar 4,3% year-on-year, yang terutama dikontribusi oleh pertumbuhan dana giro dan tabungan masing-masing sebesar 15,5% dan 3,6%, sementara dana mahal deposito berjangka turun 0,6%.
Rasio CASA Bank berhasil dijaga di level 51%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 48%. Pencapaian tersebut merupakan strategi PermataBank dalam menjaga keseimbangan untuk memaksimalkan profitabilitas Bank dengan tetap mengelola likuiditas yang optimal didukung oleh struktur sumber pendanaan yang lebih baik.
(ven)