Wabah Corona Terus Tekan Mata Uang Asia, Rupiah Tekor ke Rp13.750
A
A
A
JAKARTA - Wabah virus corona yang telah menyebar ke negara-negara Asia, telah melemahkan mata uang negara-negara Benua Kuning, termasuk rupiah. Indeks Bloomberg pada Kamis (20/2/2020) mencatat rupiah ditutup tekor 55 poin atau 0,40% menjadi Rp13.750 per dolar Amerika Serikat (USD).
Awal perdagangan, rupiah dibuka melemah tipis 3 poin atau 0,02% ke level 13.698 per USD, dibanding penutupan Rabu lalu di Rp13.695 per USD. Kamis ini, mata uang kecintaan kita diperdagangkan di Rp13.698-Rp13.775 per USD.
Yahoo Finance mencatat rupiah tergerus 31 poin atau 0,23% ke level Rp13.745 per USD, berbanding sesi Rabu di Rp13.714 per USD. Hari ini, mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp13.714-Rp13.770 per USD.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan nilai tukar rupiah mengalami tekanan belakangan ini akibat sentimen virus corona (Covid-19). Pelemahan rupiah pada awal Februari ini terutama dipicu sentimen terhadap Covid-19, meskipun dalam perkembangan berikutnya kembali stabil ditopang pasokan valas eksportir dan aliran masuk modal asing," terang Perrry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya tertekan menghadapi dolar AS pada Kamis ini. Baht Thailand yang paling melemah sebanyak 0,77%, won Korea Selatan rugi 0,76%, ringgit Malaysia jatuh 0,50%, dolar Taiwan terguncang 0,44%, dolar Singapura melemah 0,44%, yuan China tertekan 0,31%, peso Filipina turun 0,16% dan rupee India tergelincir 0,06%.
Melansir dari CNBC, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan jumlah kematian akibat virus corona pada Rabu kemarin sebanyak 114 orang, dan 394 orang terinfeksi. Sehingga total korban virus corona di China menjadi 2.118 meninggal dan 74.576 terinfeksi.
Virus tersebut juga telah menyebar ke negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan. Bahkan Korsel melaporkan kasus kematian pertama corona pada Kamis ini, dimana 22 orang terinfeksi virus Covid-19.
Kondisi tersebut membuat mata uang safe haven terus menjadi primadona. Indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, menguat di level 99,835, dibanding sesi sebelumnya di level 99,528.
Awal perdagangan, rupiah dibuka melemah tipis 3 poin atau 0,02% ke level 13.698 per USD, dibanding penutupan Rabu lalu di Rp13.695 per USD. Kamis ini, mata uang kecintaan kita diperdagangkan di Rp13.698-Rp13.775 per USD.
Yahoo Finance mencatat rupiah tergerus 31 poin atau 0,23% ke level Rp13.745 per USD, berbanding sesi Rabu di Rp13.714 per USD. Hari ini, mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp13.714-Rp13.770 per USD.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan nilai tukar rupiah mengalami tekanan belakangan ini akibat sentimen virus corona (Covid-19). Pelemahan rupiah pada awal Februari ini terutama dipicu sentimen terhadap Covid-19, meskipun dalam perkembangan berikutnya kembali stabil ditopang pasokan valas eksportir dan aliran masuk modal asing," terang Perrry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya tertekan menghadapi dolar AS pada Kamis ini. Baht Thailand yang paling melemah sebanyak 0,77%, won Korea Selatan rugi 0,76%, ringgit Malaysia jatuh 0,50%, dolar Taiwan terguncang 0,44%, dolar Singapura melemah 0,44%, yuan China tertekan 0,31%, peso Filipina turun 0,16% dan rupee India tergelincir 0,06%.
Melansir dari CNBC, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan jumlah kematian akibat virus corona pada Rabu kemarin sebanyak 114 orang, dan 394 orang terinfeksi. Sehingga total korban virus corona di China menjadi 2.118 meninggal dan 74.576 terinfeksi.
Virus tersebut juga telah menyebar ke negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan. Bahkan Korsel melaporkan kasus kematian pertama corona pada Kamis ini, dimana 22 orang terinfeksi virus Covid-19.
Kondisi tersebut membuat mata uang safe haven terus menjadi primadona. Indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, menguat di level 99,835, dibanding sesi sebelumnya di level 99,528.
(ven)