UNDP, Bappenas dan Denmark Berkolaborasi Dukung Ekonomi Sirkular di Indonesia

Rabu, 26 Februari 2020 - 04:15 WIB
UNDP, Bappenas dan Denmark Berkolaborasi Dukung Ekonomi Sirkular di Indonesia
UNDP, Bappenas dan Denmark Berkolaborasi Dukung Ekonomi Sirkular di Indonesia
A A A
JAKARTA - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) melalui kemitraan dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan dukungan dari Pemerintah Denmark meluncurkan inisiatif baru untuk mendukung pengembangan strategi nasional pertama Indonesia tentang ekonomi sirkular. Ini model ekonomi baru yang dapat lebih meningkatkan pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja baru dan mengatasi perubahan iklim pada saat yang bersamaan.

Strategi ekonomi sirkular telah berhasil dilakukan oleh beberapa negara, termasuk Denmark. Melalui inisiatif ini, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi strategi nasional tentang ekonomi sirkular dimana Indonesia dapat meningkatkan daya saing untuk menarik investasi sektor swasta.

Strategi nasional bertujuan untuk memfasilitasi kemitraan yang erat antara sektor publik dan swasta dalam menerapkan ekonomi sirkular. Pengadopsian ekonomi sirkular juga akan mempercepat kemajuan Indonesia menuju beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang menjadi komitmen kuat Pemerintah, - khususnya SDG12 tentang konsumsi dan produksi berkelanjutan.

Inisiatif ini dipresentasikan pada acara peluncuran yang dipimpin oleh Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dan Menteri Lingkungan Denmark, Lea Wermelin, yang sedang dalam kunjungan resmi ke Indonesia.

“Model ekonomi sirkular adalah kunci untuk mencapai nol polusi dan lingkungan yang bebas limbah beracun ketika Indonesia memulai ekonomi berbasis industri dan jasa dalam dekade berikutnya. Pemerintah Indonesia dengan senang hati menyambut inisiatif yang sangat dibutuhkan ini yang akan memudahkan transisi dari ekonomi berbasis sumber daya alam,” kata Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

“Transisi ke ekonomi sirkular adalah langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan. Penting tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi semua negara di dunia, dan kita harus mengambil langkah lebih cepat untuk mengurangi konsumsi sumber daya alam dan berpikir lebih cerdas dengan sumber daya yang telah digunakan. Saya sangat senang Indonesia mengambil inisiatif ini untuk merumuskan strategi ekonomi sirkuler, dan saya senang Denmark dan UNDP dapat mendukung langkah pertama dalam transisi ini,” kata Ms. Wermelin.

Resident Representative UNDP di Indonesia, Christophe Bahuet menekankan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan transisi ke ekonomi sirkular untuk Indonesia, dan potensi untuk aksi bersama antara sektor publik dan swasta yang memerlukan perubahan kebijakan, penciptaan peluang bisnis baru dan penciptaan jenis pekerjaan baru untuk angkatan kerja Indonesia.

“Inisiatif baru untuk ekonomi sirkular ini menggambarkan dimensi inovatif kemitraan antara UNDP dan Pemerintah Indonesia, dan kami berterima kasih atas dukungan pemerintah Denmark. UNDP akan bekerja dengan Bappenas, Kementerian dan Lembaga serta perusahaan internasional dan domestik untuk mengembangkan strategi ekonomi sirkular nasional," ujar Bahuet

"Kami akan mengadopsi pendekatan yang sangat komprehensif yang melampaui daur ulang limbah dan mencakup semua dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan lingkaran ekonomi sehingga Indonesia dapat memperoleh manfaat maksimal dari model yang baru ini,” sambungnya.

Lokakarya pada hari Senin berfokus pada lima bidang potensial ekonomi sirkuler di Indonesia, yaitu makanan & minuman, tekstil, konstruksi, perdagangan grosir dan eceran (plastik) dan elektronik.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5310 seconds (0.1#10.140)