Wabah Corona Buat Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah Sejak 2019

Kamis, 27 Februari 2020 - 12:11 WIB
Wabah Corona Buat Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah Sejak 2019
Wabah Corona Buat Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah Sejak 2019
A A A
TOKYO - Harga minyak kembali jatuh pada Kamis ini, ke level terendah sejak Januari 2019, merespon meningkatnya jumlah kasus virus corona di luar China. Virus Covid-19 telah menyebar ke Asia Timur, Timur Tengah hingga Eropa. Menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan bakal menurunkan permintaan minyak mentah.

Melansir dari Reuters, Kamis (27/2/2020), harga minyak Brent turun 77 sen atau 1,4% ke level USD52,66 per barel pada pukul 02:04 GMT. Harga minyak berjangka Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) berkurang 80 sen atau 1,6% menjadi USD47,93 per barel.

Harga minyak Brent International telah turun 11% dalam lima sesi perdagangan terakhir, merupakan persentase kerugian lima hari terbesar sejak Agustus 2019. WTI telah rugi 10,8% dibandingkan periode yang sama, juga persentase penurunan lima hari terbesar sejak Agustus 2019.

Mengutip dari CNBC, Kamis (27/2), Otoritas Kesehatan China melaporkan tambahan 433 kasus baru dan 29 orang meninggal dunia. Sehingga total korban kematian corona 2.744 orang dan 78.497 orang terinfeksi.

Otoritas Kesehatan Korea Selatan pada Kamis pagi ini melaporkan 334 orang terkena kasus corona, sehingga total sudah mencapai 1.595 kasus corona. Selain China dan Korsel, wabah juga telah menyebar ke Timur Tengah, terutama Iran dan Italia di Eropa.

Wabah corona juga telah mengkhawatirkan Amerika Serikat. "Spekulasi virus corona dapat menyebar di Amerika Serikat ikut mendorong jatuhnya harga minyak," kata Kepala Analis Komoditas di Fujitomi Co., Kazuhiko Saito. Karena itu akan mengganggu ekonomi global.

Saito menambahkan bila virus corona ikut menjalar ke Amerika Serikat, harga minyak kemungkinan besar akan turun jauh. Apalagi persediaan bensin di AS pada pekan lalu, turun drastis.

Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan pada Rabu kemarin, bahwa persediaan bensin di AS turun 2,7 juta barel dalam minggu ini menjadi 256,4 juta. Persediaan destilasi juga turun 2,1 juta barel menjadi 138,5 juta. Sementara itu, persediaan minyak mentah AS meningkat jauh dari harapan, yaitu 452.000 barel menjadi 443,3 juta barel, kurang banyak dari yang ditargetkan 2 juta barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, terutama Rusia, akan mengadakan pertemuan di markas besar OPEC di Wina, Austria, pada 5-6 Maret mendatang untuk mengamati dampak corona terhadap pasar minyak.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9897 seconds (0.1#10.140)