Bali Tingkatkan Ekspor Melalui Pelabuhan Benoa
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menegaskan komitmennya untuk mendukung kemajuan pariwisata serta peningkatan ekonomi di Bali. Selain megaproyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang akan rampung tahun 2023 untuk mendukung pariwisata maritim, Pelindo III bersama Pemprov Bali, Bea Cukai, DPW ALFI/ILFA Bali dan PT Meratus Line, Jumat (28/2) lalu menandatangani nota kesepakatan tentang Pemberian Insentif Jasa Kepelabuhanan Produk Ekspor dari Bali untuk Peningkatan Aktifitas dan Efisiensi Logistik Angkutan Laut guna menunjang sektor pariwisata dan perdagangan.
Tujuan dari nota kesepakatan tersebut adalah peningkatan efisiensi sistem logistik dan daya saing angkutan laut dengan menata lalu lintas petikemas yang sebelumnya melalui jalur darat agar mulai menggunakan jalur laut. Dengan beralihnya komoditi ekspor melalui jalur laut, maka diharapkan dapat mengurangi beban dan jalan nasional, mengurangi risiko kecelakaan, dan meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan di Bali.
Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya saat pemberangkatan kapal peti kemas yang membawa komoditi ekspor perdana di Pelabuhan Benoa mengatakan, tersedianya kapal peti kemas yang sandar dan mengangkut komoditi ekspor di Pelabuhan Benoa Bali yang melalui laut akan memberikan dampak positif kepada Bali. Di antaranya menekan sistem dan biaya logistik serta mengurangi risiko kerusakan jalan darat dampak dari arus pengiriman barang lewat darat.
“Adanya kemudahan ekspor barang melalui Pelabuhan Benoa, dapat mengurangi beban biaya logistik serta menekan potensi kerusakan jalan nasional di wilayah Bali. Tak hanya itu kami rasa hal ini juga akan mendorong para pelaku industri kerajinan dan kreatif Bali untuk semakin memperluas jangkauannya di luar negeri,” ujar I Wayan Koster dalam keterangan tertulis, Minggu (1/3/2020).
Senada dengan pernyataan Gubernur Bali, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto menyatakan bahwa Pelindo III akan senantiasa hadir dan mendukung potensi peningkatan ekonomi khususnya di wilayah Bali dan sekitarnya. Bahkan Pelindo III saat ini sudah menyiapkan insentif tarif jasa bongkar muat di sejumlah pelabuhan terutama Bali.
“Ini merupakan wujud kepedulian Pelindo III untuk mendorong peningkatan ekonomi melalui pariwisata seperti Bali dengan memberikan sejumlah insentif dan kelonggaran alur logistik. Diharapkan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku bisnis agar bisa mengefisienkan waktu dan ini semua demi meningkatkan kualitas kenyamanan dan keamanan pariwisata di Bali. Dengan minimnya lalu lalang kendaraan besar di jalan raya, maka niscaya para wisatawan akan semakin aman dan nyaman untuk menikmati wisata di Bali,” tegas Putut.
Kehadiran moda transportasi barang alternatif melalui jalur laut di Pelabuhan Benoa memang seakan menjadi angin segar bagi para pengusaha ekspor khususnya pelaku UMKM di Bali, terlebih kini pihak pelayaran dalam hal ini PT Meratus Line juga akan meningkatkan trafik mereka dari Bali-Surabaya dengan menyiapkan 2 kapal dan akan melayani rute tersebut 3 hari sekali.
Hal ini disampaikan langsung oleh Budi Muljono Rachman selaku Trade Director PT Meratus Line usai acara. “Kepastian jadwal ini tentunya sangat dinantikan para pelaku bisnis di bali karena sebelumnya ekspor lewat laut hanya diadakan 1 kali seminggu namun sekarang pemilik barang dapat secara reguler tiap 3 hari sekali mengirim barang, tentunya dengan kenyamanan ini pemilik barang memiliki banyak alternatif moda transportasi,” pungkas Budi.
Tentu ke depan, melalui rencana pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub, Pelindo III telah menyiapkan Zona Petikemas khusus yang nantinya akan mampu mengakomodir kebutuhan Bongkar Muat petikemas demi pemenuhan kebutuhan logistik di Bali dan membebaskan Bali dari lalu lintas peti kemas yang melalui jalur darat.
Tujuan dari nota kesepakatan tersebut adalah peningkatan efisiensi sistem logistik dan daya saing angkutan laut dengan menata lalu lintas petikemas yang sebelumnya melalui jalur darat agar mulai menggunakan jalur laut. Dengan beralihnya komoditi ekspor melalui jalur laut, maka diharapkan dapat mengurangi beban dan jalan nasional, mengurangi risiko kecelakaan, dan meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan di Bali.
Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya saat pemberangkatan kapal peti kemas yang membawa komoditi ekspor perdana di Pelabuhan Benoa mengatakan, tersedianya kapal peti kemas yang sandar dan mengangkut komoditi ekspor di Pelabuhan Benoa Bali yang melalui laut akan memberikan dampak positif kepada Bali. Di antaranya menekan sistem dan biaya logistik serta mengurangi risiko kerusakan jalan darat dampak dari arus pengiriman barang lewat darat.
“Adanya kemudahan ekspor barang melalui Pelabuhan Benoa, dapat mengurangi beban biaya logistik serta menekan potensi kerusakan jalan nasional di wilayah Bali. Tak hanya itu kami rasa hal ini juga akan mendorong para pelaku industri kerajinan dan kreatif Bali untuk semakin memperluas jangkauannya di luar negeri,” ujar I Wayan Koster dalam keterangan tertulis, Minggu (1/3/2020).
Senada dengan pernyataan Gubernur Bali, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto menyatakan bahwa Pelindo III akan senantiasa hadir dan mendukung potensi peningkatan ekonomi khususnya di wilayah Bali dan sekitarnya. Bahkan Pelindo III saat ini sudah menyiapkan insentif tarif jasa bongkar muat di sejumlah pelabuhan terutama Bali.
“Ini merupakan wujud kepedulian Pelindo III untuk mendorong peningkatan ekonomi melalui pariwisata seperti Bali dengan memberikan sejumlah insentif dan kelonggaran alur logistik. Diharapkan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku bisnis agar bisa mengefisienkan waktu dan ini semua demi meningkatkan kualitas kenyamanan dan keamanan pariwisata di Bali. Dengan minimnya lalu lalang kendaraan besar di jalan raya, maka niscaya para wisatawan akan semakin aman dan nyaman untuk menikmati wisata di Bali,” tegas Putut.
Kehadiran moda transportasi barang alternatif melalui jalur laut di Pelabuhan Benoa memang seakan menjadi angin segar bagi para pengusaha ekspor khususnya pelaku UMKM di Bali, terlebih kini pihak pelayaran dalam hal ini PT Meratus Line juga akan meningkatkan trafik mereka dari Bali-Surabaya dengan menyiapkan 2 kapal dan akan melayani rute tersebut 3 hari sekali.
Hal ini disampaikan langsung oleh Budi Muljono Rachman selaku Trade Director PT Meratus Line usai acara. “Kepastian jadwal ini tentunya sangat dinantikan para pelaku bisnis di bali karena sebelumnya ekspor lewat laut hanya diadakan 1 kali seminggu namun sekarang pemilik barang dapat secara reguler tiap 3 hari sekali mengirim barang, tentunya dengan kenyamanan ini pemilik barang memiliki banyak alternatif moda transportasi,” pungkas Budi.
Tentu ke depan, melalui rencana pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub, Pelindo III telah menyiapkan Zona Petikemas khusus yang nantinya akan mampu mengakomodir kebutuhan Bongkar Muat petikemas demi pemenuhan kebutuhan logistik di Bali dan membebaskan Bali dari lalu lintas peti kemas yang melalui jalur darat.
(fjo)