Gubenur BI: Intervensi Rupiah Tanpa Batasan
Gubenur BI: Intervensi Rupiah Tanpa Batasan
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan terus melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan mekanisme pasar. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan otoritas moneter akan meningkatkan intensitas dalam tripel intervensi, baik di pasar spot, Surat Berharga Negara (SBN), maupun transaksi lindung nilai melalui domestic non delivery forward (DNDF).
"BI tingkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan, yang disebut tripel intervensi agar rupiah sesuai fundamentalnya, optimalkan intervensi di pasar spot, DNDF, dan pembelian SBN dari pasar sekunder," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Perry melanjutkan akan terus melakukan intervensi tersebut tanpa batasan tertentu (unlimited). Hal itu dilakukan guna meningkatkan kepercayaan investor agar tetap menaruh dananya di pasar keuangan domestik.
"Tidak (tidak ada limit). Tujuan kami stabilkan nilai tukar rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar. Kami yakinkan pasar tetap confident. Kami pastikan intervensi di spot, DNDF, SBN. Alhamdulillah sekarang semakin baik kondisi pasar valasnya," katanya.
Dia menambahkan, intensitas peningkatan tersebut di antaranya meningkatkan volume intervensi di spot, SBN, maupun saham. "BI dalam hal ini terus perkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas lain bagiaman kita stabilisasi ekonomi termasuk pasar keuangan nilai tukar rupiah dan mitigasi dampak Covid-19 terhadap perekonomian," jelasnya.
"BI tingkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan, yang disebut tripel intervensi agar rupiah sesuai fundamentalnya, optimalkan intervensi di pasar spot, DNDF, dan pembelian SBN dari pasar sekunder," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Perry melanjutkan akan terus melakukan intervensi tersebut tanpa batasan tertentu (unlimited). Hal itu dilakukan guna meningkatkan kepercayaan investor agar tetap menaruh dananya di pasar keuangan domestik.
"Tidak (tidak ada limit). Tujuan kami stabilkan nilai tukar rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar. Kami yakinkan pasar tetap confident. Kami pastikan intervensi di spot, DNDF, SBN. Alhamdulillah sekarang semakin baik kondisi pasar valasnya," katanya.
Dia menambahkan, intensitas peningkatan tersebut di antaranya meningkatkan volume intervensi di spot, SBN, maupun saham. "BI dalam hal ini terus perkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas lain bagiaman kita stabilisasi ekonomi termasuk pasar keuangan nilai tukar rupiah dan mitigasi dampak Covid-19 terhadap perekonomian," jelasnya.
(fjo)
Explore More