Ekspor-Impor Terganggu, Mendag Sarankan Pengusaha Cari Alternatif Selain China
A
A
A
JAKARTA - Wabah virus corona yang terjadi di banyak negara, terutama China, berdampak negatif terhadap sektor perdagangan di Indonesia. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengatakan pembatasan kerjasama perdagangan dengan China membuat sejumlah sektor usaha mengalami perlambatan.
Menyiasati ini, Agus menyarankan para pengusaha untuk mencari alternatif negara lain selain China untuk memenuhi kebutuhan kerjasama perdagangan.
"Pengusaha disarankan mencari alternatif negara lain karena kita tidak bisa instan (memulihkan dampak ekonomi)," ujar Agus Suparmanto di sela diskusi bertajuk "Kesiapan Perdagangan Indonesia Menghadapi Wabah Virus Corona" di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Agus mengakui, efek virus corona membuat pengiriman barang banyak persyaratan. Meski mengakui ada pelambatan perdagangan Indonesia dan China, namun Agus menyebut tidak bisa serta merta disebut menurun. "Kecuali elektronik, memang agak tergerus karena pabrik di sana, di Wuhan disetop. Hanya itu saja," ungkapnya.
Menurutnya, penurunan memang terjadi pada sektor impor bahan baku dari China. "Ya tapi di sini tidak penurunan tajam sekali, hanya perlambatan," ungkapnya.
Ia pun menekankan agar para pengusaha mencari alternatif negara lain dalam mencari impor bahan baku. "Kita mengimbau untuk segera mencari alternatif. Karena kalau tidak maka produksi terhenti. Produk-produk ini harus mencari bahan baku alternatif di luar China," tegas Agus.
Menyiasati ini, Agus menyarankan para pengusaha untuk mencari alternatif negara lain selain China untuk memenuhi kebutuhan kerjasama perdagangan.
"Pengusaha disarankan mencari alternatif negara lain karena kita tidak bisa instan (memulihkan dampak ekonomi)," ujar Agus Suparmanto di sela diskusi bertajuk "Kesiapan Perdagangan Indonesia Menghadapi Wabah Virus Corona" di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Agus mengakui, efek virus corona membuat pengiriman barang banyak persyaratan. Meski mengakui ada pelambatan perdagangan Indonesia dan China, namun Agus menyebut tidak bisa serta merta disebut menurun. "Kecuali elektronik, memang agak tergerus karena pabrik di sana, di Wuhan disetop. Hanya itu saja," ungkapnya.
Menurutnya, penurunan memang terjadi pada sektor impor bahan baku dari China. "Ya tapi di sini tidak penurunan tajam sekali, hanya perlambatan," ungkapnya.
Ia pun menekankan agar para pengusaha mencari alternatif negara lain dalam mencari impor bahan baku. "Kita mengimbau untuk segera mencari alternatif. Karena kalau tidak maka produksi terhenti. Produk-produk ini harus mencari bahan baku alternatif di luar China," tegas Agus.
(ven)