Pemerintah Diminta Jangan Biarkan Pengusaha Jadi Jago Kandang

Kamis, 09 Juni 2022 - 19:02 WIB
loading...
Pemerintah Diminta Jangan Biarkan Pengusaha Jadi Jago Kandang
Pemerintah perlu terus menggenjot ekspor. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Deasy Pane menilai, pemerintah jangan hanya fokus membatasi impor , tapi perlu juga mendorong pelaku usaha domestik untuk melakukan ekspor . Bagaimana pun, impor bahan baku masih dibutuhkan sebab akan berpengaruh pada kualitas produk industri serta daya beli masyarakat.



"Pemerintah perlu mendorong pelaku usaha agar berani bersaing di pasar ekspor, didukung oleh upaya peningkatan produktivitas dan kualitas yang memenuhi standar internasional. Jadi Indonesia masih membutuhkan impor bahan baku, terutama yang tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri," kata Deasy di Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Dia menjelaskan, dalam dua dekade terakhir kontribusi ekspor Indonesia ke dunia stagnan di angka 0,9%. Sementara itu, pelaku usaha industri yang terlibat dalam kegiatan ekspor juga hanya sekitar 18%. Ini menunjukkan sebagian besar pelaku usaha Indonesia berorientasi domestik.



"Menurunnya nilai impor justru perlu diperhatikan karena berarti ada penurunan kinerja industri," ucap Deasy.

Ia menerangkan, hal ini dapat dilakukan melalui komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang mendukung, iklim persaingan usaha yang sehat, peningkatan kapasitas tenaga kerja dan infrastruktur yang mendukung. Selain itu, dukungan terhadap inovasi, research and development dan penyerapan teknologi juga perlu ditingkatkan.

Kurangnya ekosistem research and development bisa berdampak pada lemahnya motivasi pelaku usaha untuk berinovasi dan hanya memanfaatkan pasar domestik yang besar untuk mendapatkan keuntungan. Padahal, research and development dibutuhkan untuk mengoptimalkan nilai produk atau menambah efisiensi proses, yang memang diperlukan untuk bersaing di pasar global.



“Dari sisi demand, pemerintah perlu memastikan akses pasar ekspor dapat mudah dan berbiaya rendah dengan penurunan hambatan tarif dan non-tarif di pasar ekspor dan penyediaan informasi pasar yang lengkap dan mudah diakses,” tandasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1733 seconds (0.1#10.140)