Isuzu Dukung Pemerintah Jadikan Kendaraan Komersial Penopang Perekonomian

Sabtu, 07 Maret 2020 - 06:37 WIB
Isuzu Dukung Pemerintah Jadikan Kendaraan Komersial Penopang Perekonomian
Isuzu Dukung Pemerintah Jadikan Kendaraan Komersial Penopang Perekonomian
A A A
JAKARTA - Dampak pembangunan infrastruktur yang dilakukan di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai dirasakan. Sejumlah sektor bertumbuh positif termasuk industri manufaktur dan otomotif. Pemerintah pun terus memberikan dukungan dan mendorong industri otomotif di Tanah Air, khususnya produsen kendaraan komersial, untuk lebih produktif dan inovatif. Sehingga, industri ini akan memiliki daya saing tinggi tak hanya di kancah domestik tapi juga di tingkat global.

Tren industri kendaraan komersial diperkirakan terus meningkat dalam kurun beberapa tahun mendatang. Karenanya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kembali menghadirkan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) pada 5-8 Maret 2020.

"GIICOMVEC 2020 akan menjadi ajang yang tepat untuk memberikan dorongan yang dibutuhkan industri kendaraan komersial pada awal tahun ini dengan kehadiran berbagai inovasi terbaru dari industri Tanah Air," ujar Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Pasar kendaraan komersial global diprediksi akan mengalami kenaikan hingga lebih dari 5% sampai 2024 mendatang. Meskipun masih terjadi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, namun di beberapa negara dampak dari perang dagang tersebut tak terlalu besar.

Pasar Asia Pasifik diperkirakan menjadi basis penjualan kendaraan niaga terbesar di dunia. Hal ini menyebabkan pertumbuhan industri kendaraan komersial di Indonesia terus meningkat.

Industri otomotif di dalam negeri dinilai memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi menekan defisit neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor. Sepanjang 2019, ekspor kendaraan bermotor roda empat atau lebih menujukkan tren positif.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka pameran tahunan itu, menaruh harapan besar kepada industri otomotif khususnya kendaraan komersial untuk berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Para produsen mobil komersial pun menyatakan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya yakni PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Isuzu yang terkenal dengan kendaraan berbahan bakar dieselnya itu menegaskan, mendukung aturan pemerintah mengenai kendaraan komersial, baik dari segi produk maupun karoseri serta memaksimalkan keuntungan bisnis bagi masyarakat.

Dengan produk yang mampu memberikan nilai tambah bagi penggunanya, maka akan tercipta keunggulan kompetitif yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi sektor-sektor yang menggunakan kendaraan Isuzu.

Kebijakan pemerintah yang sedang menggalakkan ekonomi di pedesaan memberikan dampak positif bagi industri otomotif. Salah satu dampaknya yakni tumbuhnya penjualan mobil komersial termasuk Isuzu Traga karena masyarakat lebih memilih pikap dengan daya angkut besar. Dari sisi teknologi, mesin Traga juga dinilai hemat bahan bakar dan tangguh.

Penggunaan kendaraan yang hemat bahan bakar dan berteknologi tinggi kini menjadi pilihan di banyak sektor usaha. Terlebih saat ini sektor logistik sedang tumbuh pesat yang didukung oleh pertumbuhan industri e-commerce di Tanah Air.

"Kami menggunakan mesin berstandar Euro 4 sejak 2011, yakni engine common rail pada Isuzu Giga," ujar Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Ernando Demily di pameran GIIOMVEC.

Ernando juga menegaskan, Isuzu mendukung penuh upaya pemerintah untuk medorong industri otomotif nasional menciptakan produk yang ramah lingkungan. Karena itu, Isuzu mengkampanyekan #EURO4READY, dan menegaskan bahwa produk Isuzu siap mendukung aturan pemerintah terkait emisi berstandar Euro 4 yang akan diterapkan pada tahun depan.

Pada pameran kali ini, Isuzu memajang Isuzu mu-X 4x4, Isuzu Traga Blind Van, Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) dalam bentuk Isuzu Traga, Isuzu GIGA FVR Q, dan ELF NMR 71 TL. Tak hanya untuk pasar domestik, produk yang ditampilkan Isuzu tersebut juga diekspor ke 20 negara di dunia. "Target ekspor yakni 20 negara selama 2020 ini," ujarnya.

Sementara itu, Head Department Prototype and Test Deptartment, PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Harmoko Setyawan, menegaskan teknologi terkini mesin diesel telah diterapkan pada mobil yang di produksi Isuzu. Sehingga kendaraan-kendaraan lansiran Isuzu siap menggunakan bahan bakar dengan standar Euro 4 maupun B30.

Untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonominya, Isuzu menghadirkan piranti lunak untuk memantau kondisi kendaraan dengan nama Isuzu Link. Isuzu Link merupakan versi terbaru dari sistem yang dulunya bernama Mimamori.

Sistem manajemen armada yang dimiliki Isuzu itu semakin diminati oleh para pengusaha logistik karena dinilai mampu menekan biaya operasional dan meningkatkan keselamatan dalam berkendara.

Piranti lunak itu akan membantu pemilik atau pengguna kendaraan meminimalisir kendaraan agar tidak mogok. Dengan piranti itu, pengguna akan mendapatkan peringatan terkait servis rutin yang harus dilakukan.

Selain itu, Isuzu Link mampu memantau kebiasaan pengemudi saat mengemudikan kendaraannya. Misalnya jarak, rute dan kecepatan kendaraan yang dikemudikan oleh pengemudi. Isuzu Link juga terkoneksi dengan jaringan after sales Isuzu yang bisa dilihat melalui Live Isuzu Channel. Keseluruhan sistem Isuzu Link terkoneksi dengan GPS sehingga memudahkan pengemudi mengetahui lokasi bengkel resmi terdekat.

Teknologi pintar itu sejatinya telah dikenalkan oleh Isuzu sejak 2015 silam. Penggunaannya terus meningkat karena dinilai memberikan manfaat besar bagi para pemilik kendaraan Isuzu. Bagi perusahaan atau pengusaha kendaraan, adanya teknologi itu mampu menghadirkan efisiensi biaya. Sedangkan untuk pengemudi, teknologi tersebut dapat meningkatkan skill mengemudi yang aman dan efisien.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8313 seconds (0.1#10.140)