Harga Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Siap Impor Crude Besar-besaran

Senin, 09 Maret 2020 - 14:44 WIB
Harga Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Siap Impor Crude Besar-besaran
Harga Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Siap Impor Crude Besar-besaran
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan memanfaatkan anjloknya harga minyak dunia. Merosotnya harga minyak di level rata-rata USD30 per barel akan dimanfaatkan dengan melakukan impor minyak mentah (crude) sebanyak-banyaknya.

“Di hilir ini kan bagus, karena kita akan beli banyak. Mumpung harga masih rendah,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (9/3/2020).

Menurut dia, impor minyak mentah tersebut nantinya akan diolah di kilang untuk dijadikan produk bahan bakar minyak (BBM). Meski begitu, pihaknya tidak menyebut berapa banyak minyak mentah yang akan diimpor di tengah anjloknya harga minyak tersebut. “Sekarang kan yang lagi turun crude. Nanti akan diolah di kilang Pertamina,” kata dia.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial. Ego mendorong supaya Pertamina melakukan impor minyak mentah sebanyak-banyaknya. “Kalau harga minyak dunia anjlok kita menikmati dong. Pertamina bisa beli crude sebanyak-banyaknya,” kata dia.

Berdasarkan laporan fungsi keuangan Pertamina impor crude Pertamina 87 juta barel sepanjang 2019 dengan nilai sebesar USD5,7 miliar. Sedangkan impor BBM sepanjang 2019 mencapai 128,4 juta barel dengan nilai USD8,8 miliar.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmy Radhi mengatakan anjloknya harga minyak dunia disebabkan karena kelebihan pasokan karena Rusia menolak melakukan penurunan produksi sehingga harga minyak dunia semakin menurun.

“Anjloknya harga minyak dunia disebabkan karena kelebihan pasokan. Negara-negara yang tergabung dalam OPEC berupaya menurunkan produksi hingga 1,5 juta barel. Tapi negara non OPEC seperti Rusia menolak menurunkan produksi,” kata dia.

Sebagai informasi, harga minyak mentah terjun bebas ke level terendah sejak 2016 setelah Arab Saudi memangkas harga jual serta berencana menggenjot produksi minyaknya. Langkah itu diambil setelah Rusia menolak mengurangi produksi. Padahal, rencana itu dapat menstabilkan harga minyak di tengah lesunya perkenomian global karena terinfeksi wabah corona.

Harga minyak jenis Brent turun di level USD35,97 per barel sedangkan west texas intermediate anjlok ke level USD32,82 per barel bahkan telah menurun USD30 per barel.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6221 seconds (0.1#10.140)