Optimisme Pasar Mencuat, Harga Patokan Minyak Mentah RI Tembus USD63,50/Barel

Rabu, 07 April 2021 - 09:58 WIB
loading...
Optimisme Pasar Mencuat,...
Berdasarkan perhitungan Formula ICP, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada Maret 2021, naik sebesar USD 3,14 per barel seiring mencuatnya optimisme pasar atas aktifitas ekonomi di seluruh dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Optimisme pasar atas aktifitas ekonomi di seluruh dunia dan membaiknya permintaan minyak mentah yang didukung dengan pengaturan pasokan minyak mentah yang efektif, mengerek harga minyak mentah di pasar internasional selama bulan Maret 2021.



Berdasarkan perhitungan Formula ICP, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada Maret 2021, naik sebesar USD 3,14 per barel dari USD60,36 per barel pada Februari 2021, menjadi USD 63,50 per barel.

"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Maret 2021 ditetapkan sebesar USD63,50 per barel," demikian bunyi Kepmen ESDM Nomor 64.K/MG.03/MEM.M/2021 seperti dikutip, Rabu (7/4/2021).

ICP SLC bulan Maret juga naik sebesar USD2,64 per barel dari USD61,42 per barel pada Februari 2021 menjadi USD64,06 per barel.



Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, selain optimisme pasar dan membaiknya permintaan minyak mentah, kenaikan harga minyak di pasar internasional juga dipengaruhi kesepakatan OPEC+ untuk melanjutkan pemotongan produksi hingga Bulan April 2021 dan tingkat kepatuhan OPEC+ di bulan Februari 2021 mencapai 113%.

"Selain itu, disetujuinya Paket Stimulus AS sebesar USD1,9 triliun yang diproyeksikan akan meningkatkan ekonomi AS dan ekonomi global pada umumnya," jelas Tim Harga.

Faktor lainnya adalah berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) bulan Maret 2021 yaitu permintaan minyak mentah global di Tahun 2021 diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,5 juta barel per hari. Pasokan minyak mentah global di bulan Februari 2021 turun sebesar 2 juta barel per hari akibat cuaca dingin yang ekstrim di AS dan Arab Saudi melakukan tambahan pemotongan produksi sebesar 1 juta barel per hari.

Berdasarkan publikasi OPEC bulan Maret 2021, proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2021 naik sebesar 0,22 juta barel per hari dari 96,05 juta barel per hari menjadi sebesar 96,27 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

Penyebab kenaikan lainnya adalah berdasarkan publikasi US Energy Information Administration (EIA) bulan Maret 2021, stok gasoline AS turun sebesar 13 juta barel menjadi 230,5 juta barel dibandingkan stok di bulan Februari 2021. "Terakhir, jumlah rig di AS mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak bulan November 2020," ujar Tim Harga.

Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak juga dipengaruhi oleh throughput (tingkat pengolahan) kilang di China mencapai rekor tertinggi sebesar 14,3 juta barel per hari.

Selengkapnya perkembangan rata-rata harga minyak dunia di pasar internasional sebagai berikut:
- Dated Brent naik sebesar USD 3,41 per barel dari USD 62,22 per barel menjadi USD65,63 per barel
- WTI (Nymex) naik sebesar USD3,30 per barel dari USD 59,06 per barel menjadi USD62,36 per barel
- Basket OPEC naik sebesar USD3,59 per barel dari USD61,04 per barel menjadi USD64,63 per barel
- Brent (ICE) naik sebesar USD3,42 per barel dari USD 62,28 per barel menjadi USD65,70 per barel
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hidupkan Kembali Ladang...
Hidupkan Kembali Ladang Minyak yang Mati 10 Tahun, Libya Raup Pendapatan Rp86,8 T
Efek Tarif Trump, Harga...
Efek Tarif Trump, Harga Minyak Merosot ke USD65 Pertama Kalinya Sejak 2021
Jaga Daya Beli, Pemerintah...
Jaga Daya Beli, Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Triwulan II Tidak Naik
Bank Sentral Rusia Memperingatkan...
Bank Sentral Rusia Memperingatkan Kejatuhan Harga Minyak era 80-an Bisa Terulang
Pasokan BBM dan LPG...
Pasokan BBM dan LPG di Sumbagsel Jelang Idulfitri Dipastikan Aman
Peneliti Ungkap Peran...
Peneliti Ungkap Peran Bahlil dalam Keberhasilan Pembangunan Precious Metal Refinery di Gresik
Gunakan HBA, ESDM Pastikan...
Gunakan HBA, ESDM Pastikan Harga Batu Bara Ekspor Lebih Stabil
AS Menyodok Masuk 5...
AS Menyodok Masuk 5 Besar Penjual Minyak Terbesar ke India, Nomor 1 Masih Rusia
Eropa Berondong Sanksi...
Eropa Berondong Sanksi Baru ke Rusia, Minyak Kembali Jadi Sasaran
Rekomendasi
Washington Gelar Sidang...
Washington Gelar Sidang Kasus Antimonopoli Meta
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
Berita Terkini
Keyakinan Konsumen Terhadap...
Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Mulai Terkikis di Maret 2025, Begini Kata BI
14 menit yang lalu
Bali Batasi Plastik...
Bali Batasi Plastik Sekali Pakai, Industri Harus Bertransformasi ke Produk Eco-Friendly
30 menit yang lalu
Tutup Akses ke Logam...
Tutup Akses ke Logam Tanah Jarang jadi Cara China Menghukum Trump
1 jam yang lalu
Sebut AS Merusak Perdagangan...
Sebut AS Merusak Perdagangan Bilateral, Rusia Tak Akan Pernah Minta Keringanan Sanksi
3 jam yang lalu
Proaktif Dalam Pelayanan...
Proaktif Dalam Pelayanan Haji, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
4 jam yang lalu
Harga Emas Malas Bergerak...
Harga Emas Malas Bergerak Dibanderol Rp1.896.000/Gram, Berikut Rincian Lengkapnya
5 jam yang lalu
Infografis
Ketakutan Resesi AS,...
Ketakutan Resesi AS, Harga Emas ke Rekor Sepanjang Masa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved