IHSG Diprediksi Masih Sakit, Simak 6 Saham Berikut

Selasa, 10 Maret 2020 - 07:38 WIB
IHSG Diprediksi Masih...
IHSG Diprediksi Masih Sakit, Simak 6 Saham Berikut
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa ini diprediksi masih sakit akibat tertekan meningkatnya jumlah kasus corona di Indonesia. Senin kemarin, IHSG ambruk hingga 361,73 poin atau 6,58% menuju level 5.136,81.

Analis saham dari Reliance Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama mengatakan MACD, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif.

"Di sisi lain, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju level support terdekat," ujar Nafan Aji di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:

1. ACES
Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi beli" pada area level 1370-1400, dengan target harga secara bertahap di level 1440, 1485, 1515 dan 1650. Support: 1315.

2. ADRO
Adapun indikator RSI telah menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada level 1000-1010, dengan target harga secara bertahap di level 1040, 1070, 1090 dan 1180. Support: 1000 dan 955.

3. ANTM
Adapun indikator RSI telah menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area level 540-560, dengan target harga secara bertahap di level 590, 620, 645 dan 735. Support: 505.

4. BIRD
Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level 2000-2030, dengan target harga di level 2130, 2180, 2230 and 2400. Support: 1970.

5. BSDE
Terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level 930-940, dengan target harga secara bertahap di level 960, 980, 995 dan 1060. Support: 905.

6. CTRA
Adapun indikator RSI mulai menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area level 790-800, dengan target harga secara bertahap di level 870, 915, 950 dan 1075. Support: 755.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7363 seconds (0.1#10.140)