Surplus 1.346 MW, PLN Siap Sambut Investor di Sumatera Utara
A
A
A
MEDAN - PT PLN (Persero) siap mendorong pertumbuhan investasi di Sumatera Utara, seiring dengan peningkatan keandalan pasokan listrik di wilayah tersebut. Hingga saat ini, PLN memiliki daya cadangan sebesar 1.346 MW yang dapat langsung dimanfaatkan oleh para investor di Sumatera Utara.
Tercatat, per Maret 2020, PLN Sumatera Utara (Sumbagut) memiliki total kapasitas daya mampu sebesar 3.056 MW dengan beban puncak 1.831 MW, dengan daya sebesar 143 MW dikirim ke Aceh.
"PLN siap mendorong pertumbuhan investasi di Sumatera Utara, saat ini ada 1.346 MW yang ready untuk dimanfaatkan para pengusaha, dan tidak berhenti di sini, ke depan kami juga akan menambah pasokan hingga total 6.229 MW secara bertahap hingga tahun 2028," ungkap GM Unit Induk Pembangkitan Sumbagut Bambang Iswanto, di Medan, Rabu (11/3/2020).
General Manager Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera Weddy B Sudirman menambahkan, me pasokan tersebut di antaranya terdiri dari beberapa pembangkit yang COD pada 2020 seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Hasang 13 MW, PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas) Sumbagut 2 Peaker 240 MW, PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Sorik Merapi Unit 2 kapasitas 45 MW.
"Itu mayoritas EBT (energi baru dan terbarukan), ini menunjukkan keseriusan kami dalam membangun kelistrikan berbasis EBT yang ramah lingkungan di Sumatera Utara," imbuhnya.
Adapun pembangkit yang COD pada 2021 hingga 2028 adalah PLTP Sorik Merapi Unit 3 kapasitas 50 MW, PLTA Peusangan 1 kapasitas 43 MW, PLTP Sorik Merapi Unit 4 kapasitas 50 MW, PLTA Peusangan 2 kapasitas 45 MW, PLTU Sumut 1 kapasitas 300 MW, PLTU Meulaboh/Nagan Raya Unit 3 dan 4 kapasitas 400 MW, PLTA Asahan 3 Unit 1 kapasitas 87 MW, PLTGU Belawan 3 kapasitas 430 MW, PLTA Kumbih 3 kapasitas 45 MW, PLTA Asahan 3 unit 2 kapasitas 87 MW, PLTGU Sumbagut Wellhead 200 MW, PLTA Batang Toru 510 MW, PLTU Sumut 2 kapasitas 600 MW, PLTA Pump Storage 250 MW, PLTA Sarulla Ekspansi 700 MW, Transfer 275 kV (Tol Listrik Sumatera) 350 MW dan Transfer 500 kV via Tol Listrik sebesar 1.500 MW serta Pembangkit IPP (Independent Power Producer) tersebar dibawah 10 MW.
Berbagai penambahan kapasitas hingga 2028 tersebut, sambung dia, menjelaskan bahwa PLN bahkan siap untuk memenuhi jika ada permintaan investor atau industri yang hingga kapasitas 5.000 MW. Ini juga menunjukkan jaminan PLN terhadap keamanan pasokan listrik Sumatera Utara hingga 10 tahun ke depan.
"Jadi beda dengan dulu, kalau sekarang kita siapkan dulu pasokannya, kemudian kita create market-nya," jelas Weddy.
Kesiapan pasokan PLN dalam mendukung pertumbuhan industri tidak hanya terjadi di Sumatera Utara, melalui pembangunan megaproyek 35.000 MW yang telah dicanangkan pemerintah membuat kondisi sistem kelistrikan di Indonesia tidak ada yang defisit sejak tahun 2017, sehingga menunjukkan bahwa PLN siap menerima pembangunan investasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Tercatat, per Maret 2020, PLN Sumatera Utara (Sumbagut) memiliki total kapasitas daya mampu sebesar 3.056 MW dengan beban puncak 1.831 MW, dengan daya sebesar 143 MW dikirim ke Aceh.
"PLN siap mendorong pertumbuhan investasi di Sumatera Utara, saat ini ada 1.346 MW yang ready untuk dimanfaatkan para pengusaha, dan tidak berhenti di sini, ke depan kami juga akan menambah pasokan hingga total 6.229 MW secara bertahap hingga tahun 2028," ungkap GM Unit Induk Pembangkitan Sumbagut Bambang Iswanto, di Medan, Rabu (11/3/2020).
General Manager Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera Weddy B Sudirman menambahkan, me pasokan tersebut di antaranya terdiri dari beberapa pembangkit yang COD pada 2020 seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Hasang 13 MW, PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas) Sumbagut 2 Peaker 240 MW, PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Sorik Merapi Unit 2 kapasitas 45 MW.
"Itu mayoritas EBT (energi baru dan terbarukan), ini menunjukkan keseriusan kami dalam membangun kelistrikan berbasis EBT yang ramah lingkungan di Sumatera Utara," imbuhnya.
Adapun pembangkit yang COD pada 2021 hingga 2028 adalah PLTP Sorik Merapi Unit 3 kapasitas 50 MW, PLTA Peusangan 1 kapasitas 43 MW, PLTP Sorik Merapi Unit 4 kapasitas 50 MW, PLTA Peusangan 2 kapasitas 45 MW, PLTU Sumut 1 kapasitas 300 MW, PLTU Meulaboh/Nagan Raya Unit 3 dan 4 kapasitas 400 MW, PLTA Asahan 3 Unit 1 kapasitas 87 MW, PLTGU Belawan 3 kapasitas 430 MW, PLTA Kumbih 3 kapasitas 45 MW, PLTA Asahan 3 unit 2 kapasitas 87 MW, PLTGU Sumbagut Wellhead 200 MW, PLTA Batang Toru 510 MW, PLTU Sumut 2 kapasitas 600 MW, PLTA Pump Storage 250 MW, PLTA Sarulla Ekspansi 700 MW, Transfer 275 kV (Tol Listrik Sumatera) 350 MW dan Transfer 500 kV via Tol Listrik sebesar 1.500 MW serta Pembangkit IPP (Independent Power Producer) tersebar dibawah 10 MW.
Berbagai penambahan kapasitas hingga 2028 tersebut, sambung dia, menjelaskan bahwa PLN bahkan siap untuk memenuhi jika ada permintaan investor atau industri yang hingga kapasitas 5.000 MW. Ini juga menunjukkan jaminan PLN terhadap keamanan pasokan listrik Sumatera Utara hingga 10 tahun ke depan.
"Jadi beda dengan dulu, kalau sekarang kita siapkan dulu pasokannya, kemudian kita create market-nya," jelas Weddy.
Kesiapan pasokan PLN dalam mendukung pertumbuhan industri tidak hanya terjadi di Sumatera Utara, melalui pembangunan megaproyek 35.000 MW yang telah dicanangkan pemerintah membuat kondisi sistem kelistrikan di Indonesia tidak ada yang defisit sejak tahun 2017, sehingga menunjukkan bahwa PLN siap menerima pembangunan investasi di berbagai wilayah di Indonesia.
(akr)