Awas, Rupiah Berakhir Memburuk ke Rp14.510/USD Saat Mata Uang Safe Haven Diburu
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Kamis (12/3/2020) memburuk untuk jatuh semakin dalam ke zona merah di tengah ketakutan atas penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Pelemahan kurs rupiah justru terjadi saat dolar AS mengalami tekanan setelah Presiden Donald Trump memberlakukan pembatasan perjalanan ke AS dari beberapa negara di Eropa selama 30 hari.
(Baca Juga: Bursa Global Dihantam Corona, Larangan AS ke Pendatang Eropa Memperparah)
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange merosot tajam ke posisi Rp14.522/USD dibandingkan sesi penutupan Rabu, kemarin Rp14.374/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.384 hingga Rp14.522/USD .
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah tak berdaya usai turun tajam hingga menyentuh level Rp14.510 per USD dari sebelumnya Rp14.353/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.319-Rp14.510/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga ambruk pada posisi Rp14.522/USD dibandingkan sesi pembukaan dan siang tadi. Kurs rupiah terlihat terus tertekan ketika kemarin bertengger di Rp14.337/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah di Rp14.490/USD untuk menjadi sinyal keterpurukan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah makin parah usai sebelumnya berada di Rp14.323/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, mata uang safe-haven diburu investor pada perdagangan hari Kamis dengan Yen Jepang dan Franc Swiss terus menanjak naik terhadap dolar AS yang tengah berjuang. USD mengalami tekanan setelah Presiden AS Donald Trump melarang perjalanan dari Eropa ke AS untuk membendung penyebaran virus corona.
Pada awal perdagangan London, Yen Jepang naik 0,8% versus greenback untuk berada di posisi 103,65 atau tepat di bawah level tertinggi empat tahun yang sempat tersentuh pada Senin kemarin yakni 101,28. Sedangkan Franc Swiss menguat 0,2% versus greenback menjadi 0,9365.
Penghindaran risiko menjadi tema dominan di pasar mata uang saat pasar saham Asia dan Eropa menjadi lautan merah. Hal itu memaksa pedagang untuk berbondong-bondong keluar dan mencari mata uang safe havens.
(Baca Juga: Bursa Global Dihantam Corona, Larangan AS ke Pendatang Eropa Memperparah)
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange merosot tajam ke posisi Rp14.522/USD dibandingkan sesi penutupan Rabu, kemarin Rp14.374/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.384 hingga Rp14.522/USD .
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah tak berdaya usai turun tajam hingga menyentuh level Rp14.510 per USD dari sebelumnya Rp14.353/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.319-Rp14.510/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga ambruk pada posisi Rp14.522/USD dibandingkan sesi pembukaan dan siang tadi. Kurs rupiah terlihat terus tertekan ketika kemarin bertengger di Rp14.337/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah di Rp14.490/USD untuk menjadi sinyal keterpurukan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah makin parah usai sebelumnya berada di Rp14.323/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, mata uang safe-haven diburu investor pada perdagangan hari Kamis dengan Yen Jepang dan Franc Swiss terus menanjak naik terhadap dolar AS yang tengah berjuang. USD mengalami tekanan setelah Presiden AS Donald Trump melarang perjalanan dari Eropa ke AS untuk membendung penyebaran virus corona.
Pada awal perdagangan London, Yen Jepang naik 0,8% versus greenback untuk berada di posisi 103,65 atau tepat di bawah level tertinggi empat tahun yang sempat tersentuh pada Senin kemarin yakni 101,28. Sedangkan Franc Swiss menguat 0,2% versus greenback menjadi 0,9365.
Penghindaran risiko menjadi tema dominan di pasar mata uang saat pasar saham Asia dan Eropa menjadi lautan merah. Hal itu memaksa pedagang untuk berbondong-bondong keluar dan mencari mata uang safe havens.
(akr)