Varian Virus Baru Muncul, Rupiah Ditutup Menguat Tipis Lawan Dolar AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah ditutup menguat tipis 5 point atas dolar Amerika Serikat (USD) di level Rp14.487 dalam perdagangan sore ini. Hal ini lantaran pelaku pasar masih mencermati perkembangan pandemi Covid-19 terlebih masuknya varian 'Delta Plus' di Tanah Air.
Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan Indonesia telah mencatatkan rekor tertinggi pada tingkat kesembuhan dan kematian. Adapun data resmi pemerintah menyatakan sebanyak 2.069 orang meninggal akibat COVID-19 dalam sehari pada Selasa (27/7) kemarin.
Selain itu, di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat Varian Delta, kini turunan varian baru yakni AY.1 atau kerap disebut Delta Plus, sudah terdeteksi di Indonesia.
“Dari laporan LBM Eijkman, sudah ada 3 kasus varian AY.1 yang tersebar di dua wilayah Indonesia, yaitu Mamuju dan Jambi. WHO pun sempat membahas terkait kemunculan varian 'Delta Plus' dan tak menampik adanya kekhawatiran terhadap potensi keganasannya,” kata Ibrahim dalam rilis hariannya, Rabu (28/7/2021).
Sehingga dengan demikian, Ibrahim menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk lebih waspada dan terus melakukan peninjauan mengenai perkembangan varian baru Delta Plus yang keganasannya melebihi Covid-19 varian baru lainnya.
Terkait hal tersebut, ia memprediksi perpanjangan PPKM Level 4 kemungkinan masih akan berlanjut hingga 9 Agustus 2021.
Lanjutnya, perpanjangan ini mengacu pada berbagai aspek yang sampai saat ini belum ada indikasi menurunnya kasus Covid-19. Terlebih hingga saat ini jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi baru 21,5 persen dari keseluruhan penduduk 271.349.889 orang.
“Ini menandakan masyarakat masih enggan untuk melakukan vaksinasi terutama di luar JABODETABEK,” ucapnya.
Disamping itu, WHO memprediksi pandemi Covid-19 setidaknya akan berakhir pada pertengahan 2022 mendatang. Proyeksi ini dipicu oleh rendahnya angka vaksinasi di seluruh dunia.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.460-Rp14.520 per USD.
Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan Indonesia telah mencatatkan rekor tertinggi pada tingkat kesembuhan dan kematian. Adapun data resmi pemerintah menyatakan sebanyak 2.069 orang meninggal akibat COVID-19 dalam sehari pada Selasa (27/7) kemarin.
Selain itu, di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat Varian Delta, kini turunan varian baru yakni AY.1 atau kerap disebut Delta Plus, sudah terdeteksi di Indonesia.
“Dari laporan LBM Eijkman, sudah ada 3 kasus varian AY.1 yang tersebar di dua wilayah Indonesia, yaitu Mamuju dan Jambi. WHO pun sempat membahas terkait kemunculan varian 'Delta Plus' dan tak menampik adanya kekhawatiran terhadap potensi keganasannya,” kata Ibrahim dalam rilis hariannya, Rabu (28/7/2021).
Sehingga dengan demikian, Ibrahim menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk lebih waspada dan terus melakukan peninjauan mengenai perkembangan varian baru Delta Plus yang keganasannya melebihi Covid-19 varian baru lainnya.
Terkait hal tersebut, ia memprediksi perpanjangan PPKM Level 4 kemungkinan masih akan berlanjut hingga 9 Agustus 2021.
Lanjutnya, perpanjangan ini mengacu pada berbagai aspek yang sampai saat ini belum ada indikasi menurunnya kasus Covid-19. Terlebih hingga saat ini jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi baru 21,5 persen dari keseluruhan penduduk 271.349.889 orang.
“Ini menandakan masyarakat masih enggan untuk melakukan vaksinasi terutama di luar JABODETABEK,” ucapnya.
Disamping itu, WHO memprediksi pandemi Covid-19 setidaknya akan berakhir pada pertengahan 2022 mendatang. Proyeksi ini dipicu oleh rendahnya angka vaksinasi di seluruh dunia.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.460-Rp14.520 per USD.
(akr)