Dorong Innovation Driven Economy, Kemenristek Bantu Pembiayaan Startup

Kamis, 12 Maret 2020 - 18:20 WIB
Dorong Innovation Driven Economy, Kemenristek Bantu Pembiayaan Startup
Dorong Innovation Driven Economy, Kemenristek Bantu Pembiayaan Startup
A A A
JAKARTA - Per 5 Maret 2020 lalu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro meluncurkan Program Startup Inovasi Indonesia (SII). Program ini merupakan rebranding dari Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi(PPBT) yang dilaksanakan selama periode 2015-2019.

Bambang bertekad untuk mewujudkan innovation driven economy, dimana ekonomi harus disetir dengan inovasi. Menurutnya, kesejahteraan masyarakat harus lahir dari kesejahteraan ekonomi yang didorong inovasi. Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menristek dan Kepala BRIN Danang Rizki Ginanjar dalam #GotongRoyongTalks di MNC X Kolega Park Tower Jakarta, Kamis (12/3/2020).

"Dari 2015-2019 sudah ada 1.307 startup yang sudah diberikan dana dengan total mencapai Rp371,71 miliar. Jika dibagikan, setiap startup memperoleh dana kurang lebih Rp200-300 juta," ujar Danang di Jakarta, Kamis(12/3/2020).

Ia mengatakan bahwa pemerintah siap berkorban bagi orang-orang yang punya inovasi, karena uangnya adalah uang rakyat. Untuk memastikan bahwa uang rakyat tersebut tepat guna, maka penyaringan untuk masuk program ini pun sangat ketat.

"Yang kami tawarkan bukan hanya sekedar pendanaan, namun juga pendampingan kurang lebih hampir setahun," lanjut Danang. Saat ini, pendaftaran untuk SII sudah dibuka, akan berakhir pada tanggal 20 Maret 2020.

"Ideation, concepting, commitment, validation, dan scaling up, tahapan-tahapan ini diperlukan supaya startup bisa tumbuh besar," ungkapnya.

Danang menjelaskan bahwa ada beberapa kategori dari program tersebut untuk target yang berbeda. "Ada kategori Pra-startup, kesempatan pembiayaannya up to Rp250 juta, ini untuk mahasiswa, dengan syarat, mereka harus diusulkan oleh lembaga inkubator perguruan tinggi, telah memiliki prototipe, fokus pada validasi produk dan validasi pasar," imbuhnya.

Kemudian kategori Startup, kesempatan pembiayaannya up to Rp500 juta. Kategori ini terbuka untuk umum, asal produknya siap komersial, sudah diinkubasi, fokus pada akses pasar, dan pengembangan bisnis.

"Kategori selanjutnya adalah Scaleup yang maksimal pembiayaannya mencapai Rp1 miliar. Syaratnya mereka harus ikut salah satu kategori sebelumnya, memiliki pertumbuhan bisnis, beromzet besar, memiliki kemitraan dengan investor, fokus pada ekspansi pasar dan peningkatan kapasitas produksi," tutur Danang.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2280 seconds (0.1#10.140)