Mengenal PLTP Kamojang, Pembangkit EBT Pertama di Indonesia

Sabtu, 14 Maret 2020 - 18:18 WIB
Mengenal PLTP Kamojang, Pembangkit EBT Pertama di Indonesia
Mengenal PLTP Kamojang, Pembangkit EBT Pertama di Indonesia
A A A
KAMOJANG - Indonesia Power merupakan anak usaha PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit. Sebagai perusahaan pembangkit listrik terbesar di Indonesia, Indonesia Power mempunyai berbagai macam tipe dan jenis pembangkit yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari berbahan bakar fosil hingga energi baru terbarukan (EBT).

“Total daya terpasang saat ini 16.376,6 MW dan untuk kapasitas pembangkit EBT saat ini mencapai 9,4% dari total daya terpasang yaitu sebesar 1.541,6 MW dan tentunya akan terus dikembangkan,” ujar Direktur Operasi Indonesia Power Muhamad Hanafi Nur Rifai di PLTP Kamojang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/3/2020).

Salah satu pembangkit EBT pertama yang dimiliki Indonesia Power ialah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang. Saat ini, Kamojang Power Generation O&M Services Unit (POMU) mengelola total 7 unit pembangkit yang berkapasitas 375 megawatt (MW) yang terbagi di 3 sub unit.

Ketiga sub unit tersebut yakni PLTP Kamojang dengan tiga unit pembangkit dengan kapasitas sebesar 140 MW, PLTP Darajat yang berada di Kabupaten Garut dengan satu unit sebesar 55 MW, dan PLTP Gunung Salak yang berada di Kabupaten Bogor sebesar 180 MW dengan tiga unit pembangkit.

Selain ketiga sub unit tersebut, Indonesia Power Kamojang POMU juga mengelola PLTP Ulumbu di Nusa Tenggara Timur sebesar 10 MW. PLTP Kamojang pertama kali beroperasi pada tahun 1982 dengan satu Unit Pembangkit dan terus ditingkatkan hingga menjadi 7 Unit Pembangkit dengan total kapasitas terpasang 375 MW.

PLTP Pertama di Indonesia ini berkomitmen untuk tidak mengesampingkan aspek pencapaian kinerjanya. Terbukti hingga Juli 2019, Kamojang POMU telah menunjukan kinerja baik dengan dibuktikannya pencapaian EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Force Outage Rate) sampai dengan Juli 2019 berada di angka 96,44 dan 0,68.

Selain pencapaian itu, Kamojang POMU juga telah memenangkan beberapa penghargaan dalam bidang Lingkungan maupun CSR. Adapun yang baru saja diterima di tahun 2019 adalah Penghargaan Proper Emas yang diterima dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan penghargaan Mitra Pembangunan Jawa Barat Program CSR / PKBL dari Gubernur Jawa Barat.

“Sistem tata kelola yang baik dan selalu mengedepankan dan memperhatikan aspek keselamatan dan Lingkungan sebagai salah satu kunci prestasi PLTP Kamojang,” tutur Hanafi.

Sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik, Indonesia Power Kamojang POMU melakukan Program Tanggung Jawab Sosial atau lebih sering dikenal dengan Program CSR (Corporate Social Responsibility).

Diantaranya adalah budidaya tanaman kopi pelag yang ditanam di kaki Gunung Papandayan oleh mitra binaan sebagai tanaman penyangga untuk mencegah longsor di daerah pegunungan dan sebagai area tangkapan air yang fungsinya sebagai natural recharge sumber uap panas bumi.

Selain itu Kamojang POMU juga melakukan pemberdayaan pada nelayan ikan di Situ Bagendit yang merupakan area obyek wisata di wilayah Garut untuk membudidayakan ikan nila dan juga mengolahnya menjadi produk camilan bernama Laux Leutix. Kamojang POMU juga melakukan program penanaman 1000 pohon dalam periode hingga 2021 untuk mengurangi emisi CO2.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6993 seconds (0.1#10.140)