GeoDipa Siap Kembangkan Panas Bumi untuk Dukung Ketahanan Energi

Minggu, 16 Juli 2023 - 14:59 WIB
loading...
GeoDipa Siap Kembangkan...
Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Patuha di tengah perkebunan teh di daerah Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Foto/M Faizal
A A A
BANDUNG - PT Geo Dipa Energi (Persero) menegaskan siap mempercepat pertumbuhan pemanfaatan panas bumi yang merupakan sumber energi yang dapat diandalkan untuk mendukung ketahanan energi di Indonesia.

"Kami sebagai SMV (Special Mission Vehicle) di bawah Kementerian Keuangan, diharapkan mampu mengurangi risiko pengusahaan di sektor hulu panas bumi dimana selama ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi pengembang atau badan usaha dalam melakukan pembangunan PLTP melalui derisking dan debottlenecking," ujar Direktur Operasi dan HSSE GeoDipa Supriadinata Marza, dalam kegiatan Media Visit di Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Patuha, Sabtu (15/7/2023).

Menurut pria yang akrab disapa Rio tersebut, GeoDipa yang mengoperasikan PLTP di Dieng dan Patuha untuk unit 1 dengan kapasitas masing-masing 60 MW installed capacity itu tengah melakukan pengembangan untuk unit 2 di Dieng dan Patuha. Kedua unit tambahan itu masing-masing juga berkapasitas sebesar 60 MW.



"GeoDipa juga mendapat penugasan dari pemerintah untuk melakukan pengusahaan panas bumi di WKP Candi Umbul Telomoyo dengan potensi sebesar 54 MW dan WKP Arjuno Welirang dengan potensi sebesar 230 MW," tambahnya.

Menurut Rio, pengembangan energi panas bumi sebagai salah satu sumber energi terbarukan menjadi sangat penting dalam menjamin ketahanan dan keamanan energi nasional. Terlebih, pembangkit panas bumi juga bisa menjadi base load, karena bisa beroperasi selama 24 jam dan tidak terpengaruh kondisi.

Di sisi lain, Indonesia yang berada di kawasan ring of fire, menyimpan 40% cadangan panas bumi dunia. Berdasarkan data Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), total potensi energi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 23,7 GW. "Untuk mendukung dan menjami ketahanan energi, panas bumi dapat diandalkan," tandasnya.



Rio mengatakan, pembangkit panas bumi juga memiliki keunggulan jangka panjang karena tidak memerlukan biaya untuk transportasi seperti pada pembangkit berbasis batu bara. Sehingga, tidak ada ketergantungan terhadap harga jual komoditas yang harganya kerap berfluktuasi seperti batu bara, minyak atau gas.

General Manager GeoDipa Unit Patuha Ilen Kardani menambahkan, produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTP pun lebih stabil. Hal ini dikarenakan PLTP tidak terkendala dengan intermitensi. "Panas bumi juga dikatakannya dapat beroperasi secara berkelanjutan serta mendukung pencapaian target Net Zero Emission," ujarnya.

Terkait operasional PLTP di Patuha, Ilen mengatakan bahwa GeoDipa selalu berkomitmen terhadap aspek Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3). Hal tersebut tercermin dari pencapaian kinerja K3LL, di mana GeoDipa Unit Patuha berhasil menerapkan system kerja operasional yang aman tanpa adanya kecelakaan kerja selama lebih dari 6,5 juta jam sejak tahun 2014.

Pada tahun 2022 lalu, GeoDipa Unit Patuha juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan di bidang K3LL, yaitu safe working hours selama 6.052.478 jam, PROPER Hijau, Subroto Award, Penilaian SMK3 PP50, Sertifikasi ISO 14001:2015, penghargaan Gubernur Jawa Barat P2K3 Kategori Platinum, dan penghargaan lainnya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2063 seconds (0.1#10.140)