Neraca Perdagangan Februari 2020 Diprediksi Cetak Surplus

Senin, 16 Maret 2020 - 04:33 WIB
Neraca Perdagangan Februari 2020 Diprediksi Cetak Surplus
Neraca Perdagangan Februari 2020 Diprediksi Cetak Surplus
A A A
JAKARTA - Neraca perdagangan pada bulan Februari 2020 diperkirakan mengalami surplus UD91 juta. Hal ini menurut Ekonom Josua Pardede dikarenakan adanya penurunan laju impor bulanan lebih besar dibandingkan laju ekspor.

"Dari sisi ekspor, penurunan ekspor secara khusus ekspor non-migas didorong oleh adanya penurunan harga komoditas global, yang mana utamanya disebabkan oleh Covid-19 pada bulan Februari 2020," ujar Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta.

Lebih lanjut Ia menerangkan, harga CPO turun sebesar -12,50%MtM, karet -5,43%MtM, dan batu bara sebesar -1,61%MtM. Hal ini kemudian diperparah oleh adanya penurunan aktifitas manufaktur di negara-negara trading partner, yang mana terlihat dari PMI Manufacturing Index masing-masing negara.

"PMI Manufacturing Index Tiongkok turun hingga 40,3, AS turun hingga 50,7 dan Jepang juga turun hingga 47,0. (PMI Manufacturing Index < 50 berarti kontraksi sektor manufaktur)," katanya.

Dia menambahkan, laju ekspor diperkirakan turun sebesar hingga -4,90%YoY. Sementara itu laju impor diperkirakan terkontraksi -3,08% YoY. Hal ini didorong oleh lalu lintas perdagangan barang yang terganggu khususnya dari China seiring dengan penurunan aktivitas manufaktur.

"Laju impor dari Tiongkok yang turun tajam tersebut juga terindikasi dari defisit perdagangan Tiongkok bulan Februari yang tercatat defisit USD7.09. Sementara dari sisi impor migas, pertumbuhan impor migas diperkirakan terhambat oleh adanya penurunan harga minyak sebesar -13,19% MtM," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3371 seconds (0.1#10.140)