PLTS Karampuang Dinilai Layak Jadi Contoh Pengelolaan Energi Terbarukan

Rabu, 18 Maret 2020 - 13:43 WIB
PLTS Karampuang Dinilai...
PLTS Karampuang Dinilai Layak Jadi Contoh Pengelolaan Energi Terbarukan
A A A
JAKARTA - Sinergi masyarakat dan badan usaha di bidang pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang telah beroperasi sejak 2017, dinilai sukses dan berkesinambungan. Sukses ini dinilai bisa dijadikan sebagai model percontohan pembangunan infrastruktur pedesaan berupa PLTS-PLTS Desa di seluruh Indonesia.

"Ini model percontohan PLTS Desa yang tepat, yang bisa dibangun di 7.000 desa di seluruh Indonesia. Makanya harus dipelihara baik, karena selain menjadi sumber energi listrik untuk rumah tangga, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi kegiatan industri pedesaan," ujar Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono dalam keterangan resminya, Rabu (18/3/2020), usai melakukan kunjungan kerja ke PLTS Karampuang.Agung Laksono pun meminta agar energi yang dihasilkan PLTS Karampuang tidak hanya dimanfaatkan untuk listrik rumah tangga saja, tetapi juga untuk kegiatan produktif. "Kalau bisa di sini juga dibuat kompleks rumah makan sehingga menjadi pusat kuliner. Karena selain panorama Pulau Karampuang indah, dunia bawah laut sekeliling pulau ini juga bagus buat menyelam," ujarnya.
Senada dengannya, COO PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) Kurniadi Widyanta mengatakan, selain dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga, energi dari PLTS ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata dan industri setempat.

"Melihat realitas pengelolaan PLTS yang sudah beroperasi berkesinambungan di Pulau Karampuang, maka PLTS Karampuang ini dapat dijadikan percontohan bagi daerah-daerah lain. Selain mendukung proyek energi terbarukan, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut," ujar Kurniadi.

Lebih lanjut Kurniadi mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pendampingan teknis sampai 20 tahun ke depan. Menurut dia, inovasi PLTS Desa Karampuang ini dapat diterapkan pada program pemerintah yang saat ini sedang digalakkan yakni pembangunan infrastruktur pedesaan bagi desa-desa di seluruh Indonesia yang berstatus Desa Sejahtera dan Desa Mandiri.

Panel surya yang digunakan di PLTS Karampuang ini, juga bisa digunakan untuk program pembangunan panel surya untuk Puskesmas dan sarana umum yang kini sedang digalakkan pemerintah.

"Sky Energy dapat menjadi solusi penyedia tenaga listrik surya di Indonesia. Teknologi ini sangat cocok dibangun di banyak lokasi dan pulau-pulau tropis di seluruh Indonesia yang sepanjang tahun melimpah sinar matahari," ujarnya.

Saat ini, dari lebih 17.000 pulau yang dimiliki Indonesia, dan dari 2.200 pulau yang sudah berpenghuni, baru sekira 1.800 pulau yang sudah dialiri listrik. Sedangkan 400 pulau sisanya belum dialiri listrik karena jauh dari infrakstruktur utama, dan juga penduduknya sedikit.

Model pembangunan dan pengelolaan ala PLTS Karampuang inilah, yang dinilai cocok untuk dibangun di pulau-pulau kecil tersebut.

Dalam pengoperasiannya, PLTS Karampuang dikelola oleh PT Karampuang Multi Daya (KMD), sebuah badan usaha listrik desa yang dimiliki oleh masyarakat setempat melalui Koperasi Cahaya Karampuang, dan badan usaha. PLTS Karampuang mempunyai kapasitas optimal 598 kWp (kilo Watt peak).
Listrik dari PLTS ini telah dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik 800 rumah tangga dari 11 dusun di Pulau Karampuang yang memiliki luas 6 km persegi. Menggunakan teknologi panel surya (solar cell) sebagai sumber energi, PLTS Karampuang juga sangat ramah lingkungan karena proses produksinya tidak menghasilkan limbah dan sampah.

Saat ini terdapat 4 instalasi yang dibangun di Pulau Karampuang, yakni PLTS I yang dibangun di Dusun Karampuang I, PLTS 2 di Dusun Karaeng, PLTS 3 di Dusun Ujung Bulo, dan PLTS 4 di Dusun Karampuang II.

PLTS Karampuang merupakan bagian dari hibah proyek kemakmuran hijau Millenium Challenge Account (MCA) Indonesia. PLTS ini salah satu program yang tercakup dalam perjanjian Compact, yakni perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat untuk mendukung pembangunan rendah karbon di pedesaan, pulau, dan daerah terpencil melalui proyek energi terbarukan.

Selain membangun PLTS Karampuang, PT Sky Energy Indonesia juga telah membangun satu proyek percontohan pertama di Indonesia, yakni PLTS Terapung Bifacial di atas danau Universitas Indonesia (UI).
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)