Pemerintah gencarkan kampanye penggunaan rotan

Senin, 09 Januari 2012 - 17:56 WIB
Pemerintah gencarkan kampanye penggunaan rotan
Pemerintah gencarkan kampanye penggunaan rotan
A A A
Sindonews.com - Pemerintah menargetkan, verifikasi rencana pembangunan sentra-sentra industri hilir rotan di Indonesia bisa dirampungkan sebelum Februari 2012.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan tahun ini dijadwalkan untuk menyelesaikan sejumlah rescue program untuk pengembangan industri pengolahan rotan nasional. Kemudian, tahun 2013-2014 akan difokuskan untuk melakukan recovery. Sehingga, pertumbuhan industri rotan yang berkelanjutan akan mulai terjadi di 2015 mendatang.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga akan menggencarkan kampanye penggunaan rotan di instansi pemerintah dan gedung sekolah.

“Intinya, upaya pembangunan industri harus dimulai dari tahun 2012. Dengan demikian, kita bisa menikmati nilai tambahnya di dalam negeri, termasuk memacu ekspor nasional. Dan, pengembangan industri hilir dipacu ke luar Jawa,” jelas Hidayat di Jakarta, Senin (9/1/12).

Untuk itu, lanjutnya, sangat dibutuhkan peran transmigrasi guna mendatangkan tenaga ahli rotan.

Sebelumnya, Eselon I Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Kehutanan (Kemenhut), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama pemerintah daerah akan menyusun serta menyepakati proposal kebutuhan industri dan serapan bahan baku rotan.

Dirinya menambahkan, setelah proposal disepakati, pihaknya bersama Menteri Perdagangan, Menteri Kehutanan, dan Menteri Dalam Negeri akan melakukan kunjungan ke pusat-pusat bahan baku rotan di sejumlah daerah.

Menurutnya, tahun ini dijadwalkan untuk menyelesaikan sejumlah rescue program untuk pengembangan industri pengolahan rotan nasional. Kemudian, tahun 2013-2014 akan difokuskan untuk melakukan recovery. Sehingga, pertumbuhan industri rotan yang berkelanjutan akan mulai terjadi di 2015 mendatang.

Terkait serapan bahan baku, kata dia, akan diberlakuan sistem resi gudang. Jadi, ketika produksi petani tidak bisa terserap maksimal, maka akan dimasukkan ke gudang dan petani mendapat pembayaran sekitar 70 persen dari total nilai barang.

“85 persen pasokan rotan dunia berasal dari hutan Indonesia. Karena itu, sektor ini harus jadi champion,” tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5234 seconds (0.1#10.140)