Cuaca buruk, komoditi ikan laut langka

Selasa, 10 Januari 2012 - 14:40 WIB
Cuaca buruk, komoditi ikan laut langka
Cuaca buruk, komoditi ikan laut langka
A A A
Sindonews.com - Cuaca ekstrem menyebabkan tingginya gelombang laut sehingga berdampak buruk bagi para nelayan, karena tidak bisa melaut untuk menangkap ikan. Akibatnya, di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mengalami kelangkaan komoditi ikan laut.

Terhentinya pasokan dari daerah Pantura menjadi penyebab kelangkaan ikan. Biasanya Karanganyar mendapat pasokan ikan dari daerah Rembang, Jepara, dan beberapa wilayah di Jawa Timur.

Namun sudah tiga hari terakhir, pasokan tidak ada sama sekali. “Sudah dua hari saya tidak jualan ikan laut, karena tidak ada kiriman. Kalaupun ada stok, itu sangat sedikit dan harganya mahal,” ucap Sri Wahyuni, seorang pedagang ikan di pasar Jungke.

Kondisi ini membuat pembeli kesal, karena kecewa saat hendak berbelanja ikan. Selama ini ikan laut memang bukan komoditi utama, namun selalu laku keras karena banyak yang menggemarinya. Seperti yang dialami Riana, yang biasa membeli ikan laut segar untuk konsumsi keluarganya. “Sekarang saya terpaksa beli ikan tambak, karena yang dari laut tidak ada. Seharusnya pasokannya tetap ada, walau mahal saya tetap beli kok,” ujar Riana.

Dari pantauan di pasar, komoditi laut yang tersedia hanya cumi-cumi. Harganya mencapai Rp40 ribu per kilogram. Padahal di hari biasa, cumi-cumi hanya dijual seharga Rp30 ribu sampai Rp35 ribu.

Sementara untuk jenis ikan dorang, tongkol, dan tuna, stoknya sangat sedikit dan nyaris habis. Harganya pun melambung, pada kisaran Rp35 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram. “Ini saya masih kebagian sedikit, tapi harganya mahal. Karena tadi adanya cumi-cumi, yang tetap saya beli walau sedikit,” ucap Titik Aryani, salah seorang pembeli.

Kondisi ini membuat los ikan dan daging nyaris sepi. Walau stok ikan air tawar seperti lele, nila, bawal, dan gurame terbilang melimpah, namun ikan laut tetap menjadi primadona di kalangan pembeli. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3721 seconds (0.1#10.140)