Mandiri kaji ulang bunga kredit mikro
A
A
A
Sindonews.com - Bank Mandiri akan mengkaji ulang besaran bunga kredit mikro di luar kredit usaha rakyat (KUR) agar sesuai dengan penurunan suku bunga Bank Indonesia.
Kepala Bank Mandiri Kanwil VI Bandung Hadiyono menjelaskan, banknya akan melakukan penyesuaian bunga kredit untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penyesuaian tersebut lebih pada penurunan bunga kredit mengacu pada penurunan suku bunga BI sebesar 6 persen. ”Bunga kredit akan kita turunkan," ungkapnya.
Karena pada prinsipnya, Bank Mandiri sebagai perbankan pemerintah mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah,” kata Hadiyono di Bandung, kemarin.
Untuk diketahui, rata-rata besaran bunga kredit perbankan di Indonesia pada kisaran 30 persen per tahun. Jumlah tersebut, dinilai masih tinggi bagi pelaku usaha mikro.
Sementara ini, bunga kredit rendah baru terbatas pada KUR, di kisaran 14-22 persen. Sayangnya realisasi KUR masih minim. Di Jabar, dari plafon KUR 2011 senilai Rp7,79 triliun, hanya terserap sebesar Rp3,76 triliun. ”Tahun ini, kita akan memperluas penetrasi kredit mikro dengan membuka cabang mikro di Jawa Barat," tambahnya.
Hadiyono juga mengatakan, setidaknya ada sekira 15-20 cabang mikro yang akan dibuat. Tahun ini, Bank Mandiri Jabar optimistis mampu meningkatkan penyerapan kredit mikro sampai dengan 40 persen dari realisasi kredit mikro tahun 2011 sebesar Rp1 triliun. (ank)
Kepala Bank Mandiri Kanwil VI Bandung Hadiyono menjelaskan, banknya akan melakukan penyesuaian bunga kredit untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penyesuaian tersebut lebih pada penurunan bunga kredit mengacu pada penurunan suku bunga BI sebesar 6 persen. ”Bunga kredit akan kita turunkan," ungkapnya.
Karena pada prinsipnya, Bank Mandiri sebagai perbankan pemerintah mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah,” kata Hadiyono di Bandung, kemarin.
Untuk diketahui, rata-rata besaran bunga kredit perbankan di Indonesia pada kisaran 30 persen per tahun. Jumlah tersebut, dinilai masih tinggi bagi pelaku usaha mikro.
Sementara ini, bunga kredit rendah baru terbatas pada KUR, di kisaran 14-22 persen. Sayangnya realisasi KUR masih minim. Di Jabar, dari plafon KUR 2011 senilai Rp7,79 triliun, hanya terserap sebesar Rp3,76 triliun. ”Tahun ini, kita akan memperluas penetrasi kredit mikro dengan membuka cabang mikro di Jawa Barat," tambahnya.
Hadiyono juga mengatakan, setidaknya ada sekira 15-20 cabang mikro yang akan dibuat. Tahun ini, Bank Mandiri Jabar optimistis mampu meningkatkan penyerapan kredit mikro sampai dengan 40 persen dari realisasi kredit mikro tahun 2011 sebesar Rp1 triliun. (ank)
()