Proyek rel Aras Kabu-Bandara Kualanamu telan Rp10 miliar
A
A
A
Sindonews.com - PT Kereta Api Indonesia (PT KA) menginvestasikan anggaran sebesar Rp10 miliar lebih untuk pembangunan rel kereta api (KA) Aras Kabu menuju Bandara Kualanamu sepanjang 4.800 meter dan perbaikan sepur sembilan di Stasiun Besar Medan.
Humas PT KA Drive Sumut dan NAD Hasrie mengatakan, pembangunan fisik rel tersebut direncanakan akan dimulai Februari tahun ini. Hingga selesai, pagu anggaran yang dialokasikan oleh PT KA sebesar Rp10 miliar lebih.
“Kita harapkan pembangunannya bisa selesai tahun ini juga,” ucapnya kepada Harian Sindo, kemarin.
Kepala PT KA Divre I Sumut-Aceh Muhammad Nasir memastikan, saat ini pembangunannya sedang dalam proses tender ketiga. Sebelumnya, sudah dua kali tender dilakukan, namun belum diperoleh harga yang wajar.
Mekanisme tender hingga tiga kali itu, katanya, dilakukan agar pengalokasian dana yang murni dari investasi PT Kereta Api (Persero) itu, nantinya efektif dan efisien.
"Kami targetkan surat perintah kerja (SPK) keluar Februari untuk kemudian dimulai pembangunan fisiknya. Kami menargetkan tahun ini juga pembangunan rek KA Kuala Namu itu rampung. Kalau perkiraan kami, pengerjaannya paling lama 10 bulan," katanya.
Dalam kaitannya dengan pembangunan ini, PT KA pusat juga sedang membeli rel dan wasel dari China. Informasi yang mereka terima, antara PT KA sudah mengikat kontrak dengan perusahaan penyedia di China, artinya, sudah pasti akan mendukung pembangunan fisik rel ini.
Soal pembebasan lahan, Nasir mengatakan tidak ada masalah. Semua lahan yang dibutuhkan, sudah bersertifikat.
"Kami kira soal pembangunan rel ke Kuala Namu ini sudah kelar, namun demikian, kami tetap mengharapkan dukungan anggota dewan yang terhormat untuk kelancaran pembangunannya," katanya.
Selain soal rel, Nasir juga menjelaskan rencana tahun ini untuk merenovasi stasiun besar Medan menjadi city airport terminal (CAT). Diharapkan, stasiun ini akan lebih memadai dalam rangka tujuan peningkatan pelayanan kepada penumpang.
Humas PT KA Drive Sumut dan NAD Hasrie mengatakan, pembangunan fisik rel tersebut direncanakan akan dimulai Februari tahun ini. Hingga selesai, pagu anggaran yang dialokasikan oleh PT KA sebesar Rp10 miliar lebih.
“Kita harapkan pembangunannya bisa selesai tahun ini juga,” ucapnya kepada Harian Sindo, kemarin.
Kepala PT KA Divre I Sumut-Aceh Muhammad Nasir memastikan, saat ini pembangunannya sedang dalam proses tender ketiga. Sebelumnya, sudah dua kali tender dilakukan, namun belum diperoleh harga yang wajar.
Mekanisme tender hingga tiga kali itu, katanya, dilakukan agar pengalokasian dana yang murni dari investasi PT Kereta Api (Persero) itu, nantinya efektif dan efisien.
"Kami targetkan surat perintah kerja (SPK) keluar Februari untuk kemudian dimulai pembangunan fisiknya. Kami menargetkan tahun ini juga pembangunan rek KA Kuala Namu itu rampung. Kalau perkiraan kami, pengerjaannya paling lama 10 bulan," katanya.
Dalam kaitannya dengan pembangunan ini, PT KA pusat juga sedang membeli rel dan wasel dari China. Informasi yang mereka terima, antara PT KA sudah mengikat kontrak dengan perusahaan penyedia di China, artinya, sudah pasti akan mendukung pembangunan fisik rel ini.
Soal pembebasan lahan, Nasir mengatakan tidak ada masalah. Semua lahan yang dibutuhkan, sudah bersertifikat.
"Kami kira soal pembangunan rel ke Kuala Namu ini sudah kelar, namun demikian, kami tetap mengharapkan dukungan anggota dewan yang terhormat untuk kelancaran pembangunannya," katanya.
Selain soal rel, Nasir juga menjelaskan rencana tahun ini untuk merenovasi stasiun besar Medan menjadi city airport terminal (CAT). Diharapkan, stasiun ini akan lebih memadai dalam rangka tujuan peningkatan pelayanan kepada penumpang.
()