Target laba bersih BUMN digenjot naik 10%
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memasang target laba bersih BUMN naik hingga 10 persen dari prognosa target tahun 2011 yang sebesar Rp113,72 triliun.
"Kalau untuk laba bersih BUMN tahun ini kita perkirakan growth-nya sekira 10 persen. Angka laba bersih yang 2011 juga saya belum dapat laporannya. Tapi mungkin growth-nya sekitar segitu untuk tahun ini," ungkap Wakil Menteri BUMN Muhammad Yassin, beberapa waktu lalu.
Adapun kontribusi terbesar laba bersih pelat merah tahun 2012 masih akan berasal BUMN yang bersifat terbuka (Tbk) dan sama halnya yang terjadi pada tahun lalu. Untuk sektornya pun, mantan sekretaris BUMN tersebut juga tidak merinci lebih jauh. Di sisi lain, dari segi pendapatan BUMN ditargetkan meningkat sebesar 15 persen di tahun 2012 ini.
"Kalau untuk revenue tahun ini minimal bisa tumbuh 15 persen. Kita juga akan berusaha pertumbuhan pendapatan ini harus lebih besar dari pertumbuhan biaya operasional. Misalnya, pendapatan tumbuh 10 persen. Nah, biaya operasionalnya jangan tumbuh lebih dari 10 persen," pungkasnya.
Sekedar informasi, pendapatan usaha dari seluruh BUMN diperkirakan akan meningkat sekira 15,12 persen di 2011. Di mana total pendapatan usaha tersebut berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2011 sekira Rp1.294 triliun. Dengan meningkatnya target laba bersih diharapkan dapat meningkatkan jumlah dividen yang disetor ke pemerintah.
Pasalnya, hingga kini dari 141 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternyata hanya sekira 50 persen saja atau 60-70 BUMN yang mampu memberikan deviden untuk disetorkan kepada negara sepanjang tahun 2011.
Seperti diketahui, pemerintah menyebut setoran dividen BUMN pada tahun 2011 hanya Rp28,2 triliun dari target Rp28,8 triliun.
“Labanya Rp28,2 triliun dari Rp28,8 triliun perlu ditindaklanjuti karena BUMN merupakan harapan penerimaan pajak,” ungkap Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati beberapa waktu lalu. Anny pun mengharapkan kontribusi dividen dari perusahaan BUMN dapat terjaga dengan baik.
"Kalau untuk laba bersih BUMN tahun ini kita perkirakan growth-nya sekira 10 persen. Angka laba bersih yang 2011 juga saya belum dapat laporannya. Tapi mungkin growth-nya sekitar segitu untuk tahun ini," ungkap Wakil Menteri BUMN Muhammad Yassin, beberapa waktu lalu.
Adapun kontribusi terbesar laba bersih pelat merah tahun 2012 masih akan berasal BUMN yang bersifat terbuka (Tbk) dan sama halnya yang terjadi pada tahun lalu. Untuk sektornya pun, mantan sekretaris BUMN tersebut juga tidak merinci lebih jauh. Di sisi lain, dari segi pendapatan BUMN ditargetkan meningkat sebesar 15 persen di tahun 2012 ini.
"Kalau untuk revenue tahun ini minimal bisa tumbuh 15 persen. Kita juga akan berusaha pertumbuhan pendapatan ini harus lebih besar dari pertumbuhan biaya operasional. Misalnya, pendapatan tumbuh 10 persen. Nah, biaya operasionalnya jangan tumbuh lebih dari 10 persen," pungkasnya.
Sekedar informasi, pendapatan usaha dari seluruh BUMN diperkirakan akan meningkat sekira 15,12 persen di 2011. Di mana total pendapatan usaha tersebut berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2011 sekira Rp1.294 triliun. Dengan meningkatnya target laba bersih diharapkan dapat meningkatkan jumlah dividen yang disetor ke pemerintah.
Pasalnya, hingga kini dari 141 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternyata hanya sekira 50 persen saja atau 60-70 BUMN yang mampu memberikan deviden untuk disetorkan kepada negara sepanjang tahun 2011.
Seperti diketahui, pemerintah menyebut setoran dividen BUMN pada tahun 2011 hanya Rp28,2 triliun dari target Rp28,8 triliun.
“Labanya Rp28,2 triliun dari Rp28,8 triliun perlu ditindaklanjuti karena BUMN merupakan harapan penerimaan pajak,” ungkap Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati beberapa waktu lalu. Anny pun mengharapkan kontribusi dividen dari perusahaan BUMN dapat terjaga dengan baik.
()