Apindo sepakat dengan catatan
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Rahmat Gobel mengungkapkan bahwa telah ada kesepakatan seusai melaksanakan rapat koordinasi bersama pemerintah di kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (27/1/2012).
"Sudah ada kesepakatan dan saya juga menyampaikan kepada serikat pekerja harus memikirkan bagaimana seluruh komponen serikat pekerja itu mengupayakan meningkatkan produktivitas dan efisiensi karena kenaikan ini akan menaikkan dampak bagi cost produksi kita," ujarnya.
Dia juga menambahkan berharap agar kesepakan ini harus disertai tanggung jawab serikat pekerja untuk memperjuangkan hal tersebut, tidak hanya memperjuangkan kenaikan upah minimum.
Dalam posisi ini, Rahmat mengatakan bahwa dialog dan model take and give adalah solusi dari permasalahan ini dan sepenuhnya kita serahkan ke pemrintah pusat untuk mengambil kebijakan.
"Apindo menyerahkan kepada pemerintah pusat untuk mengambil kebijakan dan kita hanya memberikan masukan. Kita juga harus melihat, ada perusahaan yang mampu dan ada yang tidak mampu, kalau yang tidak mampu bagaimana maka harus dievaluasi karena ada industri yang biaya buruhnya sudah tinggi," jelasnya.
Belum ada nominal yang bisa diinformasikan, namun Rahmat menambahkan bahwa semua kawasan industri terkena dampaknya walaupun beberapa pabrik masih menjalankan produksinya. Pihaknya juga menyampaikan keluhan kepada pemerintah bahwa ada penyusup dalam demo tersebut.
"Semua kawasan industri kena imbas dengan demo ini, hanya kita minta ke pemerintah menindak hal ini. Ternyata bukan buruh betulan, tidak semua buruh turun ke lapangan. Kita harus menjaga ada yang menyusup, ini akan merugikan perjuangan buruh juga," ungkapnya.
Sedangkan range ideal menurut Rahmat harus mengacu pada kondisi yang terjadi saat ini dimana mesti diketahui saat ini secara total bahwa pasar dunia lagi sulit.
"Kalau Anda minta naik 100 persen saya berikan tambah sekian persen jadi sam-sama memberikan nilai tambah dan ini yang saya lihat," tandasnya. (ank)
"Sudah ada kesepakatan dan saya juga menyampaikan kepada serikat pekerja harus memikirkan bagaimana seluruh komponen serikat pekerja itu mengupayakan meningkatkan produktivitas dan efisiensi karena kenaikan ini akan menaikkan dampak bagi cost produksi kita," ujarnya.
Dia juga menambahkan berharap agar kesepakan ini harus disertai tanggung jawab serikat pekerja untuk memperjuangkan hal tersebut, tidak hanya memperjuangkan kenaikan upah minimum.
Dalam posisi ini, Rahmat mengatakan bahwa dialog dan model take and give adalah solusi dari permasalahan ini dan sepenuhnya kita serahkan ke pemrintah pusat untuk mengambil kebijakan.
"Apindo menyerahkan kepada pemerintah pusat untuk mengambil kebijakan dan kita hanya memberikan masukan. Kita juga harus melihat, ada perusahaan yang mampu dan ada yang tidak mampu, kalau yang tidak mampu bagaimana maka harus dievaluasi karena ada industri yang biaya buruhnya sudah tinggi," jelasnya.
Belum ada nominal yang bisa diinformasikan, namun Rahmat menambahkan bahwa semua kawasan industri terkena dampaknya walaupun beberapa pabrik masih menjalankan produksinya. Pihaknya juga menyampaikan keluhan kepada pemerintah bahwa ada penyusup dalam demo tersebut.
"Semua kawasan industri kena imbas dengan demo ini, hanya kita minta ke pemerintah menindak hal ini. Ternyata bukan buruh betulan, tidak semua buruh turun ke lapangan. Kita harus menjaga ada yang menyusup, ini akan merugikan perjuangan buruh juga," ungkapnya.
Sedangkan range ideal menurut Rahmat harus mengacu pada kondisi yang terjadi saat ini dimana mesti diketahui saat ini secara total bahwa pasar dunia lagi sulit.
"Kalau Anda minta naik 100 persen saya berikan tambah sekian persen jadi sam-sama memberikan nilai tambah dan ini yang saya lihat," tandasnya. (ank)
()