BUMN jasa kepelabuhan dan logistik harus tingkatkan kinerja
![BUMN jasa kepelabuhan...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2012/01/28/33/565207/xmucwvCPMo.jpg)
BUMN jasa kepelabuhan dan logistik harus tingkatkan kinerja
A
A
A
BUMN jasa kepelabuhan dan logistik harus tingkatkan kinerja
Sindonews.com – Menteri BUMN Dahlan Iskan mengkritik persoalan logistik nasional yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
Dahlan meminta, BUMN kepelabuhanan dan jasa logistik serta transportasi agar meningkatkan kinerjanya sehingga berdampak terhadap meningkatnya indek logistik Indonesia.
Seusai meluncurkan PT Pelindo Marine Service (PMS) dan meninjau alur pelayaran barat Surabaya kemarin Dahlan menyebutkan, dari data Bank Dunia, Indonesia menduduki peringkat 65 dunia untuk soal logistik dan arus barang. Peringkat ini menunjukkan rendahnya tingkat connectivity logistic Indonesia. Kondisi ini menyebabkan biaya logistik di Indonesia menjadi tinggi.
“Saya minta kondisi ini segera diatasi dengan peningkatan kinerja sektor logistik dan angkutan. PT Pelindo III juga harus memperkuat koordinasi guna memperlancar arus barang di pelabuhan,” ujarnya.
Dahlan juga menyoroti soal pengaturan bongkar-muat. Dia meminta, PT Pelindo III agar segera menata proses bongkar muat barang menjadi semakin efisien lagi. Memang Pelindo saat ini harus mengalah dulu, khususnya untuk kepentingan logistik barang penting seperti beras, pupuk dan semen. Nantinya, ketiga komoditas itu akan diminta untuk melakukan proses pengemasan sesuai aturan kepelabuhanan agar proses bongkar muat menjadi lebih lancar.
“Dari laporan serta hasil pemantauan secara lapangan, jika tiga komoditas, komoditas beras, pupuk dan semen itu dalam proses pengapalan termasuk bongkar muat relatif butuh waktu lama,” ungkapnya.
Untuk bongkar muat beras, kata dia, kapal-kapal angkutan beras akan didahulukan. Lantaran komoditas itu dikemas per 100 kilogram, maka cukup menyulitkan proses handling. Lebih parah lagi di pelabuhan Indonesia timur yang proses bongkar muat masih manual. Beras harus dipikul menuju truk diangkut dengan truk ke gudang. Tapi tidak tahu kapan truk akan kembali.
“Manajemen Pelindo, harus menetapkan jangka waktu, agar komoditas tersebut bisa dikemas sesuai aturan yang ada. Dengan begitu, dapat mempersingkat proses bongkar muat,” pintanya. (bro)
Sindonews.com – Menteri BUMN Dahlan Iskan mengkritik persoalan logistik nasional yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
Dahlan meminta, BUMN kepelabuhanan dan jasa logistik serta transportasi agar meningkatkan kinerjanya sehingga berdampak terhadap meningkatnya indek logistik Indonesia.
Seusai meluncurkan PT Pelindo Marine Service (PMS) dan meninjau alur pelayaran barat Surabaya kemarin Dahlan menyebutkan, dari data Bank Dunia, Indonesia menduduki peringkat 65 dunia untuk soal logistik dan arus barang. Peringkat ini menunjukkan rendahnya tingkat connectivity logistic Indonesia. Kondisi ini menyebabkan biaya logistik di Indonesia menjadi tinggi.
“Saya minta kondisi ini segera diatasi dengan peningkatan kinerja sektor logistik dan angkutan. PT Pelindo III juga harus memperkuat koordinasi guna memperlancar arus barang di pelabuhan,” ujarnya.
Dahlan juga menyoroti soal pengaturan bongkar-muat. Dia meminta, PT Pelindo III agar segera menata proses bongkar muat barang menjadi semakin efisien lagi. Memang Pelindo saat ini harus mengalah dulu, khususnya untuk kepentingan logistik barang penting seperti beras, pupuk dan semen. Nantinya, ketiga komoditas itu akan diminta untuk melakukan proses pengemasan sesuai aturan kepelabuhanan agar proses bongkar muat menjadi lebih lancar.
“Dari laporan serta hasil pemantauan secara lapangan, jika tiga komoditas, komoditas beras, pupuk dan semen itu dalam proses pengapalan termasuk bongkar muat relatif butuh waktu lama,” ungkapnya.
Untuk bongkar muat beras, kata dia, kapal-kapal angkutan beras akan didahulukan. Lantaran komoditas itu dikemas per 100 kilogram, maka cukup menyulitkan proses handling. Lebih parah lagi di pelabuhan Indonesia timur yang proses bongkar muat masih manual. Beras harus dipikul menuju truk diangkut dengan truk ke gudang. Tapi tidak tahu kapan truk akan kembali.
“Manajemen Pelindo, harus menetapkan jangka waktu, agar komoditas tersebut bisa dikemas sesuai aturan yang ada. Dengan begitu, dapat mempersingkat proses bongkar muat,” pintanya. (bro)
()