Tapteng genjot produksi padi
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) sekarang ini sedang bergumul meningkatkan produktivitas hasil pertanian Padi. Saat ini, sesuai perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, produktivitas rata–rata per hektare hasil panen padi petani di daerah itu masih sangat kecil dibanding daerah tingkat II lain di Sumatera Utara (Sumut).
Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang pada acara panen perdana padi dengan menggunakan teknik dan teknologi salah satu perusahaan distributor pupuk cair organik di Desa Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli mengatakan, dalam kerangka peningkatan produktivitas padi yang dirangkai dengan peningkatan kesejahateraan petani di Tapteng, pihaknya telah melakukan berbagai hal untuk mendukung petani.
Bupati mengatakan, sejak tahun 2011 lalu dan sampai saat ini, pemerintah telah memberikan sejumlah bantuan kepada petani seperti bantuan peralatan semisal handtraktor, mesin perontok padi, dan lainnya. Sementara bantuan nonperalatan yang telah diberikan seperti pemberian pupuk, bibit, obat–obatan (pestisida), serta bantuan permodalan.
“Jadi kita (Pemkab Tapteng) benar–benar konsentrasi untuk membangun pertanian di daerah ini. Artinya, bahwa kita akan terus berupaya bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani di daerah ini. Walau secara jujur sebenarnya, hal ini sangat sulit dilakukan karena pemerintah sendiri pun tidak memberikan proteksi terhadap lahan dan hasil pertanian padi di Indonesia,” kata Bonaran di Desa Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng, Senin (30/1/2012).
Pernyataan ini disampaikan bupati pada acara panen perdana padi, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani (P2K) yang diselenggarakan oleh Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Keuskupan Sibolga yang bekerja sama perusahaan distributor pupuk organik tertentu.
Walau demikian ungkap Bupati, pihaknya tetap berupaya bagaimana dapat meningkatkan hasil pertanian padi petani Tapteng dengan melakukan berbagai langkah terobosan di antaranya selain memberikan bantuan–bantuan seperti pupuk, benih, peralatan dan modal, pihaknya juga akan mencoba menganggarkan sejumlah pembangunan sarana dan prasarana seperti irigasi.
Sementara itu terkait panen raya padi tersebut, Bupati atas nama Pemkab Tapteng menyampaikan terima kasih kepada pihak–pihak terkait yang telah melaksanakannya, terutama kepada Pastor Rantinus Manalu, selaku pelopor dilakukannya percontohan penanaman Padi yang menggunakan teknologi tertentu di atas lahan pertanian seluas 25 hektare. Sehingga, hasil yang didapat sekarang ini meningkat dari sebelumnya 2–3 ton per hektare menjadi 5,5 ton per hektare.
“Mudah–mudahan peningkatan hasil Padi ini dapat terus sehingga kesejahteraan petani di daerah ini khususnya dapat meningkat. Namun dalam kerangka percepatan pembangunan pertanian ini, kami sangat berharap kerja sama dari masyarakat dengan pemerintah,” tukas Bupati.
Kadis Pertanian Pemkab Tapteng Dompak Simanjuntak menambahkan, dalam kerangka pembangunan pertanian di Tapteng terlebih bagaimana meningkatkan produktivitas padi dam kesejahteraan petani, pihaknya senantiasa terbuka bagi seluruh petani dan kelompok tani yang ada di Tapteng.
“Kepada bapak dan ibu petani, kiranya jangan pernah sungkan untuk datang ke kantor Dinas Pertanian Pemkab Tapteng di Pandan. Kami akan selalu terbuka untuk berkonsultasi tentang apa kekurangan dan kebutuhan petani dalam pembangunan pertanian di daerah ini,” katanya, ketika menyampaikan pernyataan saat di adakannya temu wicara dengan para petani yang tergabung dengan Kelompok Tani Sejahtera tersebut usai panen raya perdana padi tersebut.
Dompak membenarkan dalam kerangka pembangunan pertanian dan kesejahteraan petani, pihaknya sejak beberapa waktu lalu telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada petani di Tapteng. Bantuan–bantuan ini akan terus dilakukan bahkan tahun ini juga, Pemkab Tapteng akan menyalurkan sejumlah bantuan yang sama seperti pupuk, bibit, obat–obatan dan peralatan pertanian seperti handstraktor dan mesin perontok padi.
Terkait dilakukannya panen perdana di Desa Poriaha, Pastor Rantinus Manalu, selaku motor (penggerak) keberhasilan kegiatan itu menyampaikan ucapan terimakasih kepada petani dan pihak–pihak terkait yang terlibat dalam pelaksanaan percontohan (pilot project) penanaman padi jenis tertentu dengan menggunakan cara dan teknologi, salah satu perusahaan distributor pupuk di Indonesia.
Dia mengatakan, pelaksanaan pilot project di Desa Poriaha yang terlihat berhasil dari terjadinya peningkatan produktivitas petani, berawal dari rasa keprihatinannya terhadap pertanian di daerah ini. Dari tahun ke tahun, produktivitas padi di Kecamatan Tapian Nauli sangat minim yang hanya 2–3 ton per hektare.
Hal ini juga sehubungan kondisi pertanian padi di Indonesia yang tidak ada istimewanya dibanding negara lain yang telah menjadi importir beras bagi Indonesia, seperti Vietnam. Padahal, beberapa tahun sebelumnya, Indonesia mampu menciptakan ketahanan pangan.
“Atas keberhasilan pilot project ini kami berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjutinya melalui pemberian dukungan kepada petani serta pembangunan sarana pertanian. Sehingga, harapan ke depan petani padi di Tapteng dapat sejahtera melalui hasil panen yang dapat dinikmati sepanjang tahun dan tidak seperti selama ini, di mana petani di daerah ini belum dapat menikmati hasil panen mereka atau terus merugi,” tandasnya.
Turut hadir pada pertemuan itu, Kadis Pekerjaan Umum Jhonson Pasaribu, Camat Tapian Nauli J Br Sirait, Lurah Kaspir Hutagalung, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Lumbanraja Nahampun. Dari jemaat Gereja Katolik Sibolga selaku donator, pihak perusahaan distributor pupuk dari Kota Medan, serta Kelompok Tani Sejahtera Poriaha. (bro)
()