Tolak anak usaha, SP Pertamina ancam demo
![Tolak anak usaha, SP...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2012/02/01/33/567359/fXHH52kRlB.jpg)
Tolak anak usaha, SP Pertamina ancam demo
A
A
A
Sindonews.com - Menolak dibentuknya anak usaha di tubuh Pertamina yang disinyalir hanya menguntungkan pihak asing, ratusan massa yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu hari ini mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk menyampaikan beberapa tuntutan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan.
"Rencana dilakukannnya IPO pada berbagai anak usaha Pertamina jelas merupakan usaha dari kapitalisasi. Oleh sebab itu kita melakukan mediasi dengan Menteri BUMN demi merah putih, atau memang menteri bagian dari antek kapitalis, jangan-jangan ini strategi dileburkan diambil dulu bisnis bisnis yang menguntungkan, LPG pasti rugi dibiarkan," ungkap Sekjen Federasi Noviandri di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/2/2012).
Sekjen Federasi Noviandri mengatakan, telah mengirim surat kepada Dahlan Iskan perihal kedatangan mereka pada 25 Januari 2012 namun tidak pernah dibalas. Sehingga imbasnya sampai saat ini mereka belum bisa bertemu Dahlan dan hanya bertemu staf Kementerian BUMN.
"Audiensi kita ada sekira 220 orang, kita sudah kirim surat 25 Januari tapi tidak dijawab, ada miss seakan-akan menteri tidak menerima, tapi kita akan tunggu sampai Menteri (Dahlan) datang," ungkapnya
Adapun salah satu tuntutan mereka adalah agar dilakukan mediasi perihal dibentuknya anak usaha di tubuh Pertamina seperti dibidang pelumasan yang dikatakan hanya menguntungkan pihak asing.
Lebih lanjut Noviandri mengatakan bahwa pembentukan anak usaha di tubuh Pertamina merupakan buah dari proses kapitalis dan dia akan melakukan demo lebih besar jika tuntutan mereka tidak terpenuhi. "Kami ada 12 ribu karyawan pertamina, 9.000 pekerja tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu," pungkasnya. (ank)
"Rencana dilakukannnya IPO pada berbagai anak usaha Pertamina jelas merupakan usaha dari kapitalisasi. Oleh sebab itu kita melakukan mediasi dengan Menteri BUMN demi merah putih, atau memang menteri bagian dari antek kapitalis, jangan-jangan ini strategi dileburkan diambil dulu bisnis bisnis yang menguntungkan, LPG pasti rugi dibiarkan," ungkap Sekjen Federasi Noviandri di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/2/2012).
Sekjen Federasi Noviandri mengatakan, telah mengirim surat kepada Dahlan Iskan perihal kedatangan mereka pada 25 Januari 2012 namun tidak pernah dibalas. Sehingga imbasnya sampai saat ini mereka belum bisa bertemu Dahlan dan hanya bertemu staf Kementerian BUMN.
"Audiensi kita ada sekira 220 orang, kita sudah kirim surat 25 Januari tapi tidak dijawab, ada miss seakan-akan menteri tidak menerima, tapi kita akan tunggu sampai Menteri (Dahlan) datang," ungkapnya
Adapun salah satu tuntutan mereka adalah agar dilakukan mediasi perihal dibentuknya anak usaha di tubuh Pertamina seperti dibidang pelumasan yang dikatakan hanya menguntungkan pihak asing.
Lebih lanjut Noviandri mengatakan bahwa pembentukan anak usaha di tubuh Pertamina merupakan buah dari proses kapitalis dan dia akan melakukan demo lebih besar jika tuntutan mereka tidak terpenuhi. "Kami ada 12 ribu karyawan pertamina, 9.000 pekerja tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu," pungkasnya. (ank)
()