Meski TDL naik 10%, PLN masih butuh subsidi

Rabu, 08 Februari 2012 - 17:28 WIB
Meski TDL naik 10%,...
Meski TDL naik 10%, PLN masih butuh subsidi
A A A


Sindonews.com - PT PLN (Persero) ternyata tidak bisa melepaskan subsidi dari pemerintah sehingga jika ada kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 10 persen itu, akan mengurangi beban subsidi yang meningkat akibat harga bahan bakar yang ikut melonjak.

"Biaya produksi untuk tiap satu kwh listrik adalah Rp1.100, namun harga rata-rata yang dijual oleh PLN Rp720 per kwh. Artinya untuk menutupi sisa biaya produksi, PLN pastinya masih membutuhkan subsidi," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji yang ditemui dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2012).

Menurutnya, tahun ini PLN masih membutuhkan dana subsidi karena asumsi harga Minyak mentah Indonesia/Indonesia Crude Price (ICP) pertama USD90 per barrel. Namun, sekarang harga minyak sudah mencapai USD110 per barrel.

"Besaran dana PSO dari pemerintah samakin besar apabila harga ICP naik. Seperti tahun lalu ICP ditetapkan USD85, tapi realisasinya USD110. Tidak hanya ICP saja, apabila ICP naik, semua bahan energi lainnya akan ikut naik, terutama batu bara," tegasnya.

Namun, untuk mengurangi subsidi listrik dari pemerintah maka pendapatan PLN dari pelanggan harus dinaikkan. "Pendapatan PLN ada dua, pertama dari pelanggan, kedua dari PSO (public service obligation/kewajiban pelayanan publik), kalau pendapatan dari pelanggan terus meningkat, akan mengurangi besaran pendapatan dari PSO," ujarnya.

Untuk masalah kenaikan TDL, tambah dia, pihaknya tidak berwewenang untuk menjawab setuju atau tidak, kemungkinan ini adalah upaya pemerintah untuk mengurangi beban subsidi yang akan semakin membengkak jika harga bahan bakar terus melonjak.

"Setuju atau tidak, itu bukan wewenang saya, semua itu pilihan, kalau ingin mengurangi PSO tentunya kenaikan TDL jadi pilihan. Kalau tidak naik, sudah jelas kita butuh PSO. Kalaupun TDL nantinya naik 10 persen, rasionalnya pendapatan PLN dari pelanggan ya naiknya 10 persen juga dan PSO akan turun," pungkasnya. (bro)
()
Berita Terkini
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
44 menit yang lalu
Logam Tanah Jarang Jadi...
Logam Tanah Jarang Jadi Primadona, Pengembangan REE di Tanjung Ular Digenjot
1 jam yang lalu
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
2 jam yang lalu
Pentingnya Efisiensi...
Pentingnya Efisiensi dalam Pengiriman bagi Pebisnis Online
2 jam yang lalu
Kurangi Emisi Karbon,...
Kurangi Emisi Karbon, KAI Logistik Dorong Layanan Angkutan Barang via Kereta
2 jam yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS Jadi 1,8%, Terparah di Antara Negara Maju
2 jam yang lalu
Infografis
10 Kota dengan Konsumsi...
10 Kota dengan Konsumsi Gorengan Tertinggi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved