FSRU molor, penggunaan BBM PLN tembus 128%
A
A
A
Sindonews.com - Akibat terlambatnya pengoperasian Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Teluk Jakarta, membuat pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) PT PLN (Persero) untuk pembangkit listriknya melampaui target hingga 128 persen.
"Satu, mungkin yang rajin ikut RDP itu kapan FSRU Jakarta itu masuk. September kan. Waktu nyusun rencana 2011 ada tambahan 200 mmscfd kan. Tetapi belum beroperasi, itu berarti masih pakai BBM," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji kepada Okezone, di Jakarta, Kamis (9/2/2012).
Menurutnya pemakaian untuk pembangkit listrik di Muara Tawar yang rencana menggunakan gas tetapi masih memakai BBM. "Gasnya ada 150 bbtud yang laen BBM. Kita mau ganti 200 mmscfd dari FSRU tapi mundur kan jadi pemakaian BBM-nya gemuk kan," tegasnya.
Dirinya mengatakan sebenarnya realisasi pemakaian BBM di 2011 sebesar 32,9 Twh tetapi realisasinya meningkat hingg 41,9 Twh. Namun, dirinya enggan merinci berapa kiloliter yang dipakai untuk pembangkita listrik PLN sepanjang 2011.
Lebih lanjut dirinya juga menyesalkan telatnya gas dari lapangan Terang Sirasun Batur (TSB) untuk pembangkit listrik di Jawa Timur yang hampir telat selama empat tahun. "Enggak tahu saya itu karena apa. Nanti salah. Enggak tahu saya itu urusan BP Migas. Harusnya empat tahun yang lalu. Itu kan TSB ke Gresik enggak ada pipanya kan pipanya dari lapangan itu," pungkasnya.
Dikabarkan sebelumnya, pengoperasian Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) LNG di Teluk Jakarta, yang dioperasikan perusahaan joint venture antara PT Pertamina dan PT PGN, PT Nusantara Regas, diperkirakan akan mundur dari rencana sebelumnya, yaitu pada Maret.
"Saat ini kapal tanker yang akan menjadi FSRU mengalami kerusakan, sehingga diperkirakan tidak bisa merapat di Teluk Jakarta pada 31 Januari 2012 ini, seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Saya bisa bilang bahwa, karena ada terjadi sedikit insiden, kemungkinan diundur, masih kemungkinan diundur," ujar Direktur Utama PT Nusantara Regas Hendra Jaya 20 Januari 2012 lalu.
"Satu, mungkin yang rajin ikut RDP itu kapan FSRU Jakarta itu masuk. September kan. Waktu nyusun rencana 2011 ada tambahan 200 mmscfd kan. Tetapi belum beroperasi, itu berarti masih pakai BBM," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji kepada Okezone, di Jakarta, Kamis (9/2/2012).
Menurutnya pemakaian untuk pembangkit listrik di Muara Tawar yang rencana menggunakan gas tetapi masih memakai BBM. "Gasnya ada 150 bbtud yang laen BBM. Kita mau ganti 200 mmscfd dari FSRU tapi mundur kan jadi pemakaian BBM-nya gemuk kan," tegasnya.
Dirinya mengatakan sebenarnya realisasi pemakaian BBM di 2011 sebesar 32,9 Twh tetapi realisasinya meningkat hingg 41,9 Twh. Namun, dirinya enggan merinci berapa kiloliter yang dipakai untuk pembangkita listrik PLN sepanjang 2011.
Lebih lanjut dirinya juga menyesalkan telatnya gas dari lapangan Terang Sirasun Batur (TSB) untuk pembangkit listrik di Jawa Timur yang hampir telat selama empat tahun. "Enggak tahu saya itu karena apa. Nanti salah. Enggak tahu saya itu urusan BP Migas. Harusnya empat tahun yang lalu. Itu kan TSB ke Gresik enggak ada pipanya kan pipanya dari lapangan itu," pungkasnya.
Dikabarkan sebelumnya, pengoperasian Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) LNG di Teluk Jakarta, yang dioperasikan perusahaan joint venture antara PT Pertamina dan PT PGN, PT Nusantara Regas, diperkirakan akan mundur dari rencana sebelumnya, yaitu pada Maret.
"Saat ini kapal tanker yang akan menjadi FSRU mengalami kerusakan, sehingga diperkirakan tidak bisa merapat di Teluk Jakarta pada 31 Januari 2012 ini, seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Saya bisa bilang bahwa, karena ada terjadi sedikit insiden, kemungkinan diundur, masih kemungkinan diundur," ujar Direktur Utama PT Nusantara Regas Hendra Jaya 20 Januari 2012 lalu.
()